LAM Pekanbaru Sebut Julukan Kota Madani Masih Sebatas Nama

LAM Pekanbaru Sebut Julukan Kota Madani Masih Sebatas Nama
Ketua LAM Pekanbaru (tengah) Dr H Nurhasyim SH,MH

PEKANBARU (RA)- Ketua Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru Dr H Nurhasyim SH MH mengatakan, untuk membuat julukan nama Kota Pekanbaru yang kini sedang heboh dibicarakan masyarakat yakni Pekanbaru Kota Madani saat ini belum ada indikator sehingga masih sebatas nama saja.

"Harus ada indikatornya, sekarang masih nama saja," ungkap Nurhasyim saat ditemui di DPRD Pekanbaru usai paripurna pengesahan Perda LAM Pekanbaru, Senin (11/1/2016).

Dengan adanya slogan baru "Pekanbaru Kota Madani" kini seakan menghilangkan slogan yang lama yakni "Pekanbaru Kota Bertuah" diakui Nurhasyim tidaklah perlu terlalu dipersoalkan. Karena menurut Nurhasyim, kedua slogan itu tiak bertentangan dengan peraturan daerah yang ada yakni menjadikan kota Pekanbaru sebagai pusat kebudayaan melayu.

"Dua-duanya (Madani dan Bertuah julukan Pekanbaru) karena tidak bertentangan dengan perda itu sendiri, perda itu mengatakan menjadi pusat budayaan melayu, itu jangka panjang 20 tahun, 5 tahun 5 tahun bisa saja ada lagi istilahnya sesuai dengan walikota," ujar Nurhasyim.

Apakah pencetusan nama Pekanbaru Kota Madani yang saat ini sudah disosialisasikan kepada masyarkat melalui tulisan besar terpampang di Jalan Simpang Tiga Bandara SSK II Pekanbaru berwarna biru sudah dikoordinasikan kepada LAM Pekanbaru oleh pemerintah, Nurhasyim menyatakan belum ada.

"Secara resmi tidak ada (konsultasi), substansinya madani maupun bertuah itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya melayu, keduanya kita tahniah. Kecuali mau dijadikan Pekanbaru bertentangan dengan budaya melayu itu kita tolak," katanya.

Istilah Pekanbaru Kota Bertuah sebenarnya sudah sejak dahulu sudah dicetuskan pendiri Kota Pekanbaru, namun saat ini di pemerintahan Walikota Firdaus MT slogan itu diganti dengan Pekanbaru Kota Madani, menurut Nurhasyim hal yang wajar saja.

"Sekarang madani terpaut visi wako sekarang dan tidak bertentangan juga dengan perda no 2 tahun 2002, kita ucapkan tahnia juga, jadi tidak ada yang salah di situ," ulasnya.

Disinggung dengan statemen ini berarti LAM Pekanbaru menyetujui ada dua slogan untuk Kota Pekanbaru yakni Bertuah dan Madani, Nurhasyim tidak membantahnya. "Iya bisa, bisa, yang penting budaya melayu harus kita jaga," pungkasnya.

Memang untuk menuju Madani, Kota Pekanbaru masih sangat jauh, karena tempat prostitusi dan judi masih sangat mudah ditemukan di Kota Pekanbaru. Bahkan tempat hiburan malam berkembang dan sangat tidak cocok dengan slogan madani yang menjunjung tinggi norma agama seperti kota Madina. (RIK)
 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index