Riauaktual.com - Tumpukan sampah kembali terlihat di sejumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Kota Pekanbaru. Terjadi penumpukan akibat sampah tidak terangkut sepenuhnya oleh operator angkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru tidak menampik kondisi ini. Kondisi ini terjadi mulai awal bulan Agustus 2023 ini.

Ada penambahan sampah rumah tangga yang dibuang di TPS dari biasanya. Sampah ini berasal dari angkutan mandiri yang tidak membuang langsung ke TPA. Angkutan mandiri mengutip sampah masyarakat dan membuang ke TPS.

"Angkutan mandiri biasa mengangkut sampah ke Trans Depo, cuma karena Trans Depo nya ditutup jadi buang ke TPS. Sementara kapasitas TPS terbatas, satu bak itu isinya kapasitas 6 ton. Sementara dia buang 10 ton," kata Hendra Afriadi, Rabu (23/8).

Saat ini pihaknya sudah membuat kebijakan, terhadap angkutan mandiri diwajibkan mengutip sampah dari lingkungan masyarakat dan langsung membuang ke TPA. Ada tim penegakkan hukum (Gakum) dari DLHK yang berjaga di TPS.

Mereka melakukan penindakan jika mendapati angkutan mandiri yang masih nekat membuang sampah di TPS. Ada sanksi administratif hingga denda yang disiapkan petugas. Angkutan mandiri sendiri merupakan yang pengangkutan sampah yang dikelola oleh swadaya masyarakat.

"Kita juga sudah menugaskan 79 petugas Tim Gakum yang melakukan penjagaan titik TPS yang berpotensi menjadi titik buang angkutan mandiri," terangnya.

Ia mengaku saat ini ada 25 armada angkutan yang bertugas mengangkut sampah pada zona 1, dan 25 armada untuk zona 2. Masing-masing armada melakukan pengangkutan sampah sebanyak dua kali ritasi dalam satu hari dari TPS ke TPA.

"Kemudian pada kondisi saat ini kita turunkan juga 16 unit armada untuk membantu mengangkut sampah di zona 1 dan 2. Armada dari DLHK bisa diturunkan saat kondisi insidentil," pungkasnya. 

#Lingkungan #Pekanbaru