PEKANBARU (RA)- Anggota DPRD Kota Pekanbaru menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang beragama Islam untuk dapat membiasakan mengurangi kegiatan yang dianggap kurang bermanfaat di bulan Ramadhan.
Kegiatan yang dimaksud salah satunya ialah berkaraoke ria di sejumlah tempat hiburan malam dan karaoke keluarga. Dimana salah satu kegiatan hiburan ini telah mendapat tempat di hati kalangan masyarakat, khususnya kaum muda di Kota Pekanbaru.
"Bulan Ramadhan ini adalah sekolah untuk kita membiasakan diri menghilangkan kebiasaan baik. Seperti kebiasaan karaoke, lebih baik ditinggalkan dan diganti dengan membaca Alquran secara rutin setiap hari, lebih banyak manfaatnya," ungkap Anggota DPRD Kota Pekanbaru Mulyadi, Rabu (17/6/2015).
Suara yang bagus yang diberikan Allah, kata Politisi PKS ini, harus dimanfaatkan untuk ibadah kepada-Nya sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta. Maka gunakanlah suara yang bagus itu untuk membaca Alquran.
"Berlatih vokal tak mesti menyanyi, coba dalam rangka membaca ayat Alquran, tadarus selama Ramadhan, dan biasakan setiap hari sehingga keluar Ramadhan kita sudah bisa membiasakan diri membaca Alquran," paparnya.
Diterangkan politisi PKS ini, masyarakat tidak salah jika tetap memilih mencari hiburannya dengan bernyanyi di tempat karaoke. Namun, dapat pula dipertimbangkan, sesuatu yang memiliki nilai manfaat, belum tentu sepenuhnya mendatangkan kebaikan jika ada pertimbangan lain yang akan menjerumuskan.
"Saya khawatir, jika tempat karaoke itu disalahfungsikan oleh kaum muda. Seperti laporan yang saya terima dari sebagian masyarakat, ada yang mengatakan tempat karaoke banyak dijadikan tempat perbudakan asusila, transaksi narkoba, dan maksiat terkutuk lainnya," kata Mulyadi.
Untuk itu, ia menganjurkan kepada seluruh masyarakat agar dapat mempertimbangkan sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan. Terlebih, di momentum bulan Ramadhan ini, banyak sekali perbuatan terpuji bersifat hiburan yang dapat dikerjakan tanpa mengeluarkan pembiayaan sedikitpun dan tanpa waktu yang berlimit pula.
"Kalau berkaraoke kan kita harus bayar. Sekian jam-nya, sekian pula bayarnya. Kalau mengaji kan tidak. Selain kita bisa mengasah vokal, kita pasti akan dapat ketenangan setelah membacanya, dan mendapatkan pahala. Satu huruf Alquran dibaca mendapat 10 kebaikan," kata Mulyadi lagi.
Disinggung mengenai adanya tempat karaoke yang menyalahi izin tersebut, Anggota Dewan asal Kecamatan Tampan ini juga berpesan kepada pemerintah agar dapat melakukan penindakan dan pemantauan secara berkelanjutan.
Tempat karaoke keluarga yang disinyalir menyelenggarakan kemaksiatan, agar dapat ditindak tegas guna memberantas penyakit masyarakat (Pekat) yang terkesan hilang-hilang timbul di Kota bertuah ini.
"Jangan segan-segan untuk menindaknya. Jika ditemukan ada tempat karaoke yang menyalahi izin, tolong ditutup. Pemerintah harus komit dalam mewujudkan Kota Pekanbaru ini sebagai Kota Madani, berantas semua tempat yang disinyalir menjadi tempat maksiat," pungkasnya. (kur)
