Fahri Hamzah: Indonesia Butuh Sosok Wapres Seperti Bung Hatta

Fahri Hamzah: Indonesia Butuh Sosok Wapres Seperti Bung Hatta
Talk 'Meneropong Pengaruh Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024'

Riauaktual.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah berharap agar wakil presiden (wapres) yang akan datang difungsikan, tidak seperti sekarang hanya 'diparkir' dan dijadikan 'ban serep' aja begitu terpilih. Sebab posisi wapres mendatang, kiprahnya sangat dinantikan bersama presiden terpilih untuk mengakhiri kompleksitasnya krisis global secara nasional.

"Dalam menghadapi krisis saat ini, diperlukan sosok wapres seperti Muhammad Hatta (Bung Hatta). Pada awalnya Bung Hatta diletakkan secara simbolik, tetapi kehadirannya disamping Bung Karno (Soekarno) telah membawa inspirasi kepada kita," ujar Fahri Hamzah dalam Gelora Talk 'Meneropong Pengaruh Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024', Rabu (17/5/2023) sore.

Fahri menambahkan Bung Hatta merupakan seorang intelektual besar, ilmuwan, paham tentang negara dan juga seorang ekonom yang telah meletakkan pondasi bagi perekonomian nasional. "Itu bentuk fungsi representasi simbolis yang luar biasa dari seorang wapres," katanya.

Politisi PDIP Budiman Sujatmiko mengatakan, sejak awal fungsi wapres selalu direpresentasikan dengan kultur, tidak sekedar representasi kedaerahan saja, karena Indonesia sangat beragram. "Jadi tidak boleh kecocokan itu dipertaruhkan, semangatnya harus representasi, ya seperti Bung Karno dengan Bung Hatta. Itu representasi," kata Budiman.

Sehingga cawapres PDIP nantinya, tidak pernah menggunakan ukuran elektoral atau logistik, tetapi selalu merepresentasikan ke daerahan dan kultur politik aliran.

"Seperti Pak Hamzah Haz, Pak Hasyim Muzadi dan KH Ma'ruf Amin itu, tidak berbicara soal logistik, tetapi berbicara prevensi politik Islam, representasi aliran politik. Jadi kalau capresnya PDIP, wakilnya pasti santri. Kalau Pak Hasyim atau Kiayai Ma'ruf Amin  punya elektoral, tapi itu bukan jadi ukuran, itu konsekuensi politik saja," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, posisi wakil presiden dalam sistem presidensil memang menjadi rebutan, karena memiliki peran strategis dalam pemerintahan.

"Di Pemilu 2024 ini, rebutannya memang luar biasa, meski  fungsinya biasa-biasa saja. Tetapi posisi wakil presiden itu,  strategis secara pemerintahan," kata Hanta Yuda.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index