Riauaktual.com - Belakangan ini marak terjadi aksi balap liar dan begal maupun aksi kelompok geng motor di Kota Pekanbaru. Dari beberapa pelaku yang diamankan polisi, mayoritas mereka masih usia pelajar dan dibawah umur.

Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Mufliun mengatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Polresta Pekanbaru untuk mengatasi masalah ini. Mufliun juga meminta peran serta dari Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru.

Dinas Pendidikan harus meningkatkan peran dalam antisipasi para pelajar untuk tidak turun ke dalam aksi, maupun terlibat tindakan kriminalitas tersebut.

"Peran dari dinas pendidikan harus kita tingkatkan. Minimal memberi ruang waktu di sekolah untuk memberi pandangan dari pihak berwajib, seperti Polres, MUI, itu kita akan bicarakan nanti," terang Muflihun, Rabu (1/2/2023).

Menurutnya, dengan adanya edukasi dan pandangan dari pihak terkait dapat mengurungkan niat mereka maupun mengurangi tingkat kriminalitas di Pekanbaru.

"Balap liar juga saya sudah bicara dengan Kapolres, begitu juga begal, alhamdulillah kata pak Kapolres kemarin sudah banyak yang dapat pelakunya. Semua kerjasama supaya tingkat kejahatan di Pekanbaru ini terus menurun," ungkapnya.

Terpisah Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru Yuliarso mengaku, bahwa pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak yang berwajib. Mereka akan bekerja sama dengan Satlantas Polresta Pekanbaru.

"Adapun upaya yang bakal kami lakukan tetap koordinasi, seperti rekayasa lalu lintas yang ada apakah perlu untuk dibuat penutupan atau diubah arahnya," ujar Yuliarso.

Yuliarso menyebut, akan ada diskusi dalam rapat rutin terkait formulasi yang bakal diterapkan. Sementara untuk penindakan, katanya, kewenangan ada di Satlantas.

"Kalau penindakan tentu bersama Satlantas, karena untuk menindak balap liar ini harus penegak hukum. Sejauh ini balap liar itu karena anak-anak menggunakan jalan, tanpa memenuhi aturan lalu lintas," jelasnya.