RIAU (RA)- Kordinator Wilayah Riau dan Kepri DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol Indra Muchlis Adnan mencium adanya sejumlah orang yang ingin 'mengambil hati' Ketua Umum Partai Golkar Munas Ancol Agung Laksono.
Cara pendekatan ke AL itu yakni dengan memfitnah nama Indra Muchlis Adnan yang meminta sejumlah uang ke kader Golkar di DPD II apabila ingin menjadi Pelaksana Tugas (Plt) di DPD II Golkar se-Riau.
Indra Muchlis Adnan yang juga menjabat Ketua DPP Partai Golkar itu menduga tindakan itu dilatarbelakangi oleh pikiran sejumlah kader yang justru ingin melakukan tindakan perbuatan sebagaimana yang dituduhkan kepada dirinya tersebut.
"Dulu waktu penjatuhan (Musdalub-red) saya, isunya Narkoba. Sekarang ada upaya menjatuhkan saya lagi, dengan isu meminta uang," ujar Indra di Jakarta.
Mendengar informasi tersebut, menurut Indra Ketum, Sekjen dan Waketum Partai yang memperoleh laporan tersebut hanya tertawa saja ketika ditanya. "Justru saya taunya dari mereka. ada orang datang Ndra," ujarnya mengutip pernyataan Agung.
Indra meyakini Ketum, Sekjen Wakil Ketum tak akan terpengaruh dengan adanya laporan yang dianggapnya fitnah tersebut. Sebab jajaran petinggi Partai Golkar Munas Ancol sangat mengetahui siapa jatidirinya yang bukan pengangguran.
"Mereka tau persis siapa saya, minimal punya usaha kecil-kecilan. Kalau hanya untuk makan anak beranak cukup. Jadi mereka anggap pepesan kosong saja informasi tersebut, " ujarnya
Indra menyatakan dia tahu benar siapa aktor intelektual itu yang melaporkan atau mengambil hati ke AL itu. "(Saya-red) Sangat tahu, masih orang lama yang memfitnah saya dulu, sehingga saya dipecat oleh Ical karena diisukan Narkoba. Walaupun saya pejuang yang menjadikan Ical di Munas Golkar Pekanbaru dulu," ujarnya.
Ditegaskan Indra, dia mengaku tak menaruh dendam atas upaya fitnah itu. Sebagai umat muslim, dia hanya mendoakan agar diberikan rezeki dan kesehatan serta diberikan ampunan oleh Allah SWT. Namun katanya, jika ingin merebut posisi apapun sebaiknya dilakukan melalui lobi yang positif dan menghindari upaya fitnah. Kekuatan lobi diyakini Indra akan bisa.
"Kalau ingin merebut dan mengambil posisi sebagai apapun, lakukan lobi secara baik tidak memfitnah Indra, Akbar Tandjung atau orang lain. Jadi bukan saya saja, tapi juga AT kena fitnah. Kalau kita bisa meyakinkan pimpinan secara baik, pimpinan akan mempercayai kita dengan baik, " ujarnya
Ditanya apakah Agung Laksono akan mengambil tindakan atas fitnah yang dituduhkan kepada dirinya itu, Indra meyakini AL adalah seorang pemimpin dan berpandangan fitnah adalah tindakan tidak simpatik.
"Berpolitik itu kadang-kadang menggunakan segala cara, tapi memfitnah orang itu tidak bagus, nanti dihukum Tuhan lagi. Hukuman Tuhan itu bisa dalam bentuk sakit, kecelakaan, hilang jabatan. Bisa juga keluarga kita yang kena. Banyak hukuman Allah,"
Lebih jauh kata Indra, dia mengaku siap ditembak apabila terbukti menggunakan narkoba. "Jangan kan Narkoba di diri saya, setetes ada narkoba, tidak usah diberhentikan dari Golkar tapi tembak saja diri saya, kapan saja, dimana saja, sekarang pun siap. Itu kalau kita bicara Narkoba," ujarnya.
Laporan : romg
