Riauaktual.com - Guna menjaga fungsi pengawasan serta partisipasi pada pemilu serentak yang akan digelar pada Februari 2024, Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) mengajak mahasiswa, organisasi masyarakat serta media untuk berperan aktif.

Untuk mencapai tujuan ini, Bawaslu Pekanbaru menggelar kegiatan sosialisasi dengan tema Pengawasan Pemilu Partisipatif yang digelar, Kamis (11/08/2022). 

Hal itu dilakukan bertujuan terwujudnya pesta demokrasi yang berkualitas dan berintegritas.

"Bawaslu juga merupakan tanggungjawab masyarakat luas, bukan hanya Bawaslu saja. Jadi kita harapkan peran pengawas partisipatif semakin tinggi," jelas Koordinator Divisi Hukum, Data dan Informasi Bawaslu Riau, H Amiruddin Sinjaya. 

Amiruddin mengatakan kecurangan serta pelanggaran pemilu yang rawan terjadi diantaranya politik uang (money politic), penyebaran berita hoax dan isu SARA. Oleh sebab itu, peran pengawas partisipatif dinilai cukup strategis agar kecurangan pemilu tidak terjadi. 

"Berikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana memilih pemimpin yang baik dan benar, tidak berdasarkan politik uang. Sebab pesta demokrasi akan menentukan masa depan negeri dalam lima tahun ke depan," ungkapnya dihadapan wartawan.

Sementara itu dalam kegiatan bersamaan Ketua Bawaslu Kota Pekanbaru, Indra Khalid Nasution menambahkan bahwa ada bermacam-macam pelanggaran pemilu yang berpotensi bisa terjadi di tengah masyarakat. 

"Ada yang namanya pelanggaran administrasi, pelanggaran kode etik, pelanggaran pidana Pemilu dan netralitas ASN," ujarnya.

Khusus pelanggaran yang dilakukan penyelenggara pemilu yakni KPU, lanjut Indra, ada pasal-pasal pidana sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017. 

Adapun anggota Bawaslu Pekanbaru yang hadir pada kegiatan sosialisasi tersebut, antara lain Yasrif Yaqub Tambusai, Rizqi Abadi, Fitri Heryanti dan Siti Syamsiah. 

Sementara pemateri sendiri merupakan Ketua KPU Kota Pekanbaru Anton Merciyanto dan Kabid Politik Dalam Negeri Kesbangpol Pekanbaru, Tengku Firdaus.