Gubri Himbau Bupati/ Wali Kota Pastikan Realisasi DAK Sub Bidang KB di Provinsi Riau

Gubri Himbau Bupati/ Wali Kota Pastikan Realisasi DAK Sub Bidang KB di Provinsi Riau
Gubernur Riau Syamsuar.

Riauaktual.com - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menghimbau kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota khususnya Bupati dan Wali Kota agar memastikan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang Keluarga Berencana (KB) di Provinsi Riau segera terealisasi. 

Berdasarkan alokasi DAK baik Fisik maupun Non Fisik bidang Keluarga Berencana (KB) tahun 2022 yang dialokasikan pada 12 kabupaten/kota se Provinsi Riau realisasi per 30 Juni 2022 menunjukkan progres yang masih rendah dimana untuk DAK fisik masih 0%, Sedangkan DAK Non Fisik baru mencapai 8,04%.

"Hal ini masih jauh dari harapan untuk melakukan percepatan penurunan stunting. Angka DAK ini memiliki daya ungkit yang tinggi terhadap penanganan penurunan stunting di Provinsi Riau," kata Gubri Syamsuar saat Rakor Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten/ Kota di Gedung Daerah Balai Serindit, Rabu (13/7/2022).

Hal ini lanjut Gubri, berdasarkan arahan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo ketika Hari Keluarga Nasional (Harganas) beberapa waktu lalu, bahwa diharapkan Bupati dan Wali Kota segera melakukan percepatan terhadap realisasi fisik termasuk juga realisasi non fisik. 

Dimana anggaran tersebut, kata Gubri, bisa digunakan untuk memenuhi sarana dan prasarana KB, penyuluhan KB, penurunan stunting, operasional penurunan pelayanan KB, kampung KB, pelayanan penurunan stunting, pembinaan kader KB dan manajemen Sistem Informasi Keluarga (SIGA). 

"Untuk itu harapan kami agar para Bupati/ Wali Kota untuk dapat memastikan realisasi pelaksanaan DAK Fisik maupun Non Fisik KB ini untuk segera direalisasikan sebagaimana mestinya," harapnya. 

Lebih jauh, Gubri mengatakan bahwa hal yang menjadi isu nasional dan fokus pemerintah pada saat ini adalah diantaranya isu stunting. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting mengamanatkan target nasional angka prevalensi stunting adalah sebesar 14% pada tahun 2024.

"Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia, Desember 2021 menempatkan angka prevalensi stunting di Provinsi Riau sebesar 22,30 persen," papar Gubri. 

Sedangkan Kabupaten/ Kota yang memiliki tingkat prevalensi stunting tertinggi adalah Kabupaten Rokan Hilir sebesar 29,70 % dan Kota Pekanbaru dengan angka prevalensi stunting terendah yaitu sebesar 11,40 % atau lebih rendah dari target capaian nasional tahun 2024.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index