PEKANBARU (RA)- Pergantian tahun baru akan banyak sekali diperingati sebagai malam maksiat oleh kalangan remaja yang tidak paham akan makna pergantian tahun masehi tersebut. Untuk itu, dalam rangka mengantisipasi segala bentuk penyakit masyarakat di malam tahun baru, Satpol PP diminta menyisir seluruh hotel kelas melati dan wisma yang rawan menjadi tempat protitusi.
"Saya menghimbau kepada Pemerintah Kota Pekanbaru khususnya melalui Satpol PP dan pihak kepolisian agar dapat melakukan patroli dan razia ke tempat titik-titik rawan terjadi perbuatan yang meresahkan masyarakat, seperti di wisma-wisma ataupun tempat penginapan lainnya," ungkap Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Fikri Wahyudi Hamdani, saat dikonfirmasi, Rabu (31/12/2014).
Dikatakan Politisi Partai NasDem ini, dirinya berharap kepada generasi muda yang merupakan harapan bangsa untuk memaknai malam tahun baru ini sebagai ajang intropeksi diri untuk menjadi lebih baik lagi pada tahun yang akan datang, secara bersama-sama bersatu memajukan Kota Pekanbaru dengan remaja yang sehat dan melakukan hal yang positif.
"Mabuk-mabukan, ugal-ugalan, berperilaku tidak senonoh di depan umum dengan pasangan, pakai narkoba, itu sudah tak zamannya lagi. Saat ini yang mengagumkan adalah ketika kita melihat remaja melakukan hal positif yang bermanfaat banyak orang dan mengukir prestasi," ujar Yudi, sapaan akrabnya.
Momen malam tahun baru, jelas Yudi, juga jangan dijadikan sebagai waktunya hura-hura, membakar dan membunyikan mercon atau kembang api yang dapat mengganggu ketenangan dan kenyamanan masyarakat lainnya.
"Jika pun membakar mercon atau kembang api jangan di dalam komplek pemukiman, cari lokasi yang tidak mengganggu orang lain. Demikian juga menghidupkan terompet, sedapat mungkin jangan sampai kita mengganggu orang lain, karena tk semua orang suka bunyi terompet," ujar Yudi.
Dari seluruh poin yang dipaparkan Yudi di atas, menurutnya yang paling terpenting adalah peran orangtua dalam mengawasi anaknya. Sehingga dengan pengawasan penuh dari orangtua untuk tidak bebas membiarkan anaknya berkeliaran di malam tahun baru, akan meminimalisir adanya penyakit masyarakat ataupun hal-hal menyimpang yang selama ini kerap dilakukan remaja.
"Mari sama-sama kita awasi putra putri tercinta kita agar tidak salah jalan, beri pemahaman kepada mereka bahwa malam tahun baru bukan untuk pesta dan hura-hura, melainkan untuk intropeksi diri untuk tahun depan yang lebih baik. Kalau pun ingin meramaikan malam tahun baru, tak perlu berlebihan," pungkasnya.
Laporan : rik
