PEKANBARU (RA)- Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru bersama pihak Chevron, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air serta Dinas Pemukiman dan Cipta Karya beserta Camat Rumbai Pesisir, Jum'at (28/11/2014) pagi, meninjau lokasi banjir akibat bendungan jebol di daerah tersebut.
Kunjungan lapangan yang dipimpin Ketua Komisi IV Roni Amril tersebut, terkait keluhan masyarakat saat jebolnya bendungan. Termasuk, kerugian yang mereka alami atas banjir tersebut, mulai dari kerugian ringan hingga berat.
"Dari hasil tinjauan kita ini, ada empat permasalahan yang harus dicarikan solusinya. Kita minta dan ingin memastikan kejadian ini tidak terjadi di suasana musim hujan lagi," kata Roni.
Empat hal tersebut, kata Roni, pertama yakni waduk utama yang terlihat masih dibuat konvensional termasuk penampung kedua yang ada di terminal Chevron perlu dibenahi.
"Termasuk yang kita lihat tadi permintaan drainase yang ada di Lembah Damai. Baik drainase primer maupun sekunder. Ini permasalahan mendasar. Rabu mendatang kita akan undang Chevron memaparkan apa perencanaan teknis supaya tahun depan tidak terjadi lagi," paparnya.
Roni juga menghimbau Satuan Kerja (Satker) terkait dalam hal ini Dinas Bina Marga dan SDA serta Dinas Perumahan, Pemukiman dan Cipta karya untuk tetap serius menanggapi hal ini. Karena, Roni mengatakan bila ada konsekuensi yang menjadi tanggungjawab dari Pemko, maka pihaknya akan mengajak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk bersama-sama mencari jalan keluar.
"Nanti akan kita share baik menjadi wilayah Provinsi Riau maupun Kota Pekanbaru sehingga menjadi komprehensif. Dalam rapat nanti ada dua kali rapat, rapat pertama akan membahas secara reguler dan rapat kedua nanti kita ingin permasalahan mengerucut secara teknis dan meminta pekerjaan bisa selesai berapa lama nantinya," paparnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Azmi MT, dalam kesempatan tersebut menuturkan, bahwa pihaknya bersedia memberikan masukan nantinya saat hearing yang digelar Rabu mendatang.
Dari hasil catatannya di lapangan, Azmi mengakui banyak perbaikan yang harus dilakukan, baik pelebaran jalan, dan perbaikan box cluvert yang ada di Kelurahan Lembah Damai.
"Saat ini kita tidak bisa bicara angka. Setelah ada pembahasan umum bersama DPRD dan pihak Chevron nanti baru bisa diketahui. Termasuk pengerjaan loning beton yang kita kerjakan tahun 2012 yang hanya dikerjakan beberapa meter. Apa itu termasuk prioritas atau tidak, itu akan diketahui nanti setelah pembahasan," ucapnya.
Ditanya soal tanggul jebol seperti yang dikeluhkan oleh warga, Azmi membantah. Menurutnya, bukan tanggul yang jebol, melainkan bendungan yang turun. "Saya lihat langsung tadi tidak (tanggul yang jebol). Kalau bahasa jebol itu sudah kelihatan bagaimana gitu," terang Azmi.
Dari hasil pengamatan di lapangan oleh Kepala Dinas (Kadis) Perumahan, Pemukiman dan Cipta Karya Kota Pekanbaru Ir Dadang Eko Purwanto MT, di tempat yang sama saat kunjungan mengungkapkan, kawasan yang berada di Kelurahan Lembah Damai tersebut saat ini tidak mempunyai water triple.
Maka pihak Azmi menyayangkan Chevron pasca berpindah ke Kota Duri dan berkantor di Rumbai, tidak pernah lagi memberikan perhatian yang serius kepada masyarakat.
"Mereka meninggalkan hal yang tidak baik. Harusnya dibuat saluran kanal atau waduk dan tangkapan lumpur. Karena ini banyak kegunaannya. Kita minta saluran yang ada sekarang dipelihara. Tentunya masyarakat mendambakan hal ini," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, tanggul yang dibangun oleh pihak perusahaan Chevron empat tahun silam yang terletak di dekat sekolah Al Ittihad Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, jebol akibat tidak mampu menahan debit air hujan yang sepanjang Selasa malam kemarin mengguyur Kota Pekanbaru.
Akibatnya hingga Rabu (26/11/2014) lalu ribuan rumah di wilayah sekitar itu habis terendam air. "Tanggul mendadak jebol kemarin malam. Saat ini banyak rumah masyarakat terendam, kalau dihitung berapa jumlah rumahnya mungkin ribuan, mencapai angka 4000," terang Camat Rumbai Pesisir Nurhasminsyah, ketika dikonfirmasi saat itu.
Ketinggian air hingga mencapai lutut orang dewasa. Kebanyakan rumah warga yang terendam air berada di Kelurahan Limbungan Baru.
Selain rumah warga, fasilitas yang ikut terendam adalah jalan, Kantor Lurah Limbungan Baru, yang menyebabkan aktifitas pelayanan lumpuh total.
Pejabat pelaksana Manager PGPA CPI Rumbai mengatakan, tindakan yang akan dilakukan berupa pertolongan emergensi, dengan memasok material untuk menutup tanggul yang jebol.
Laporan : bam/rik
