Ekspor Mi Instan Indonesia Tembus Pasar Non-Tradisional

Ekspor Mi Instan Indonesia Tembus Pasar Non-Tradisional
Pengunjung membeli mi instan di sebuah supermarket di Jakarta. (Foto: beritasatu photo)

Riauaktual.com - Pandemi Covid-19 mendorong berbagai negara menerapkan pembatasan kegiatan sosial guna menekan mobilitas. Hal ini semakin mendorong masyarakat menyimpan makanan sebagai bentuk antisipasi. Salah satunya adalah mi instan yang sangat populer pada masyarakat dunia.

Hasil pengamatan IEB Institute (Indonesia Eximbank Institute), unit riset Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bahwa berdasarkan World Instant Noodle Association konsumsi mi instan global mencapai 116,56 miliar porsi. Adapun Indonesia berada di peringkat kedua dengan mengonsumsi 12,6 miliar porsi atau setara dengan 10,84% konsumsi dunia di tahun 2020.

Kepala Divisi IEB Institute LPEI Rini Satriani mengatakan bahwa Indonesia tidak hanya mengonsumsi untuk di dalam negeri saja tetapi mi instan Indonesia sudah diekspor ke berbagai negara termasuk pasar non-tradisional. Pada tahun 2020, total ekspor mi instan Indonesia mencapai US$ 271,34 juta, meningkat 22,96% year-on-year (yoy) dari tahun 2019 sebesar US$ 220,7 juta. "Data terkini menunjukkan nilai ekspor kumulatif Januari - September 2021 tercatat sebesar US$ 185,04 juta,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/12/2021).

Ekspor mi instan Indonesia tahun 2020 sebagian besar ditujukan ke Malaysia (31,40%), diikuti Australia (9,84%), Singapura (4,70%), Amerika Serikat (4,51%) dan Timor Leste (4,25%). Ekspor Indonesia ke lima negara tujuan tersebut pada tahun 2020 tumbuh positif.

Rini memaparkan, terdapat sejumlah negara tujuan ekspor utama Indonesia yang mencatatkan peningkatan permintaan mi instan antara lain ke Timor Leste (menjadi US$ 9,78 juta), Kamboja (menjadi US$ 7,75 juta), Taiwan (menjadi US$ 6,42 juta), Vietnam (menjadi US$ 3,29 juta) dan Madagaskar (menjadi US$ 1,98 juta). Destinasi ini merupakan pasar non-tradisional sehingga memberikan sinyal bahwa peluang pasar ke depan semakin terbuka tidak hanya untuk mi instant tetapi produk makanan olahan lainnya.

 

Sumber: Investor Daily

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index