Kerja Keras DLH Untuk Bebaskan Bengkalis Dari Sampah Rumah Tangga

Kerja Keras DLH Untuk Bebaskan Bengkalis Dari Sampah Rumah Tangga
Plt dlh Bengkalis Mohammad Azmir

Riauaktual.com - Menangani kawasan permukiman di seluruh kecamatan di Kabupaten Bengkalis bebas dari sampah rumah tangga tidak bisa dianggap remeh dan dipandang sebelah mata.

Menjadi tanggung jawab besar yang berperan memiliki tugas itu, dan seluruh pihak, agar daerah betul-betul terbebas dari sampah dan sampah yang tidak terkelola dengan baik.

Menangani sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bengkalis mulai dari hulu, dari mengangkut sampah rumah tangga di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah atau tong hingga proses angkutan ke hilir atau sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kepala Seksi Penanganan Sampah Suherman alias Dodi saat meninjau kinerja THL

Sampah-sampah itu berada di masing-masing titik wilayah kecamatan baik yang sudah dikenakan retribusi atau belum dan sudah menjadi tanggung jawab dari Bidang Penanganan Pengelolaan Sampah DLH Bengkalis.

Agar dalam proses angkutan sampah dapat dibersihkan seefektif mungkin, sarana dan prasarana (Sapras) antara lain armada dan petugas di lapangan yang dikerahkan harus "siap tempur". Tidak hanya menggunakan sistim terjadwal pada waktu tertentu, yaitu rute pagi, sore dan pembilasan.

Tujuannya, agar masyarakat ketika membuang sampah dapat menyesuaikan waktu-waktu itu dan sampah dapat dikemas segera.

Seperti halnya dalam menangani produksi sampah rumah tangga di Kota Bengkalis dan sekitarnya. Armada angkutan yang diterjunkan "bertempur" sebanyak 21 unit truk dan mobil pick up. Dibagi dalam mobil persampahan pagi sebanyak delapan unit, mobil persampahan sore enam unit, dan mobil persampahan bilas pick up sebanyak tujuh unit.

"Armada angkutan itu mengangkut sampah-sampah berada di sepanjang jalan yang sudah wajib retribusi sampah," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Bengkalis Mohammad Azmir, S.Hut.T, M.Sc melalui Kepala Bidang Penanganan, Pengelolaan Sampah, Saleh didampingi Kepala Seksi Penanganan Sampah, Suherman, S.Sos kepada awak media, Rabu (17/11/21).

Terlihat Petugas Tenaga Harian Lepas DLH Tengah Mengangkut Sampah

Sementara itu, untuk di Kecamatan Mandau armada yang saat ini beroperasi dikerahkan sebanyak 16 unit, termasuk satu unit alat berat, di Kecamatan Pinggir dioperasikan sebanyak tujuh unit kendaraan angkutan termasuk dua alat berat. 

Selanjutnya, kendaraan angkutan sampah di Kecamatan Siakkecil beroperasi empat unit, Kecamatan Bantan empat unit, dan Kecamatan Rupat empat unit.

"Armada angkutan sampah selain mengangkut sampah rumah tangga di titik-titik yang telah ditentukan juga mengangkut sampah di TPS dan sampah rumah tangga masyarakat meskipun tidak masuk dalam retribusi," kata pria yang akrab disapa Dodi ini lagi.

Disampaikan Dodi, meskipun saat ini armada yang beroperasi rata-rata sudah berumur lebih dari delapan tahun, namun tidak menyurutkan petugas di lapangan untuk bekerja secara maksimal.

"Memang mayoritas armada sudah berumur di atas delapan tahun, namun masih layak pakai. Tidak menyurutkan semangat petugas dalam bekerja maksimal, agar daerah kita bebas dari sampah," tegasnya.

Terlihat Petugas Tenaga Harian Lepas DLH Tengah Mengangkut Sampah

Masih adanya keterbatasan Sapras seperti armada angkutan itu, dikatakan Dodi, setiap tahun DLH telah mengusulkan tidak hanya di APBD untuk dilakukan penambahan baru, akan tetapi juga ke Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN. 

"Kita juga telah mengusulkan sebanyak lima unit ke DAK APBN dan mudah-mudahan tahun depan sudah direalisasikan," terangnya.

Dalam penanganan sampah, kata Dodi, selain armada yang memadai, adalah petugas Tenaga Harian Lepas (THL) dan peralatan harus sangat mendukung dalam penanganan sampah di lapangan.

THL dikomandoi oleh DLH saat ini tercatat berjumlah 900 orang yang tersebar di seluruh kecamatan. Terdiri dari sopir, operator alat berat, petugas sapu jalan, selokan, babat rumput dan petugas pembersih aliran sungai.

"Petugas yang ada insyaallah siap melaksanakan tugasnya di lapangan. Kecuali mereka sakit," ujarnya.

Diakui Dodi, ada beberapa kendala di lapangan dalam menangani sampah yaitu masih rendahnya kesadaran masyarakat akan masalah sampah, seperti masih saja ada yang membuang sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya. Ada juga pemulung yang tidak bertanggungjawab membongkar sampah ketika sudah rapi di bak sampah dan mengakibatkan seolah-olah petugas di lapangan tidak bekerja. 

Masyarakat juga diminta agar membuang sampah di TPS dengan menyesuaikan waktu armada beroperasi.

"Kami memohon kepada masyarakat hendaknya peduli lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya dan bersama-sama menjaga daerah kita bebas dari sampah," ajaknya.

"Tingkatkan kembali semangat gotong royong, meningkatkan kesadaran bersama, sarana yang sudah disiapkan dijaga bersama agar tidak hilang," ajaknya. 

Dalam menangani sampah itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melalui DLH berkomitmen mewujudkan Kabupaten Bengkalis yang bersih nyaman, dan asri untuk mewujudkan visi dan misi Bupati Bengkalis Kasmarni, "Kabupaten Bengkalis Bermarwah, Maju dan Sejahtera" atau BerMaSa".

Keberhasilan menangani persampahan juga dibuktikan dalam beberapa tahun terakhir, Kota Bengkalis juga dinobatkan sebagai Kota Terbersih Kategori Kota Kecil sehingga berhak memperoleh Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Untuk diketahui, untuk TPA sampah besar saat ini terdapat di empat lokasi dan dilaporkan sudah mengalami overload atau sudah melebihi daya tampung yang masih dioperasikan yaitu TPA di Pulau Bengkalis terdapat satu lokasi di Jalan Poros Bantan, Kecamatan Bantan, TPA Mandau di Jalan Suliki di Desa Sebangar, Kecamatan Mandau, TPA Pinggir di Jalan Pelajar Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir, dan TPA Bukitbatu di Jalan Lingkar Desa Dompas Kecamatan Bukitbatu.

"Selain penanganan sampah rumah tangga, kita juga melakukan penanganan kebersihan seperti pembabatan rumput, pembersihan selokan, jalan dan sungai," tutup Dodi. (Infotorial)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index