Riauaktual.com - Glamour SPA dan Grand Diamond menjadi sorotan DPRD Kota Pekanbaru. Kedua tempat itu diduga beroperasi tanpa mengantongi izin operasional di masa pandemi Covid-19 dan menggelapkan pajak.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin saat dikonfirmasi tentang kebenaran penggelapan pajak, menyebut akan segera turun. Ia belum bisa memastikan apakah dugaan itu benar atau tidak.

"Nanti kita akan turunkan tim. Kita akan lakukan pemeriksaan apakah itu benar. Kalau hiburan itu kan masuk ke pajak Self Assessment, menghitung sendiri pajaknya," kata Zulhelmi, Sabtu (13/11/2021) kemarin.

Artinya, kalau kedua tempat itu tidak ada bisnis, tidak ada transaksi, dia tidak bayar pajak. Tapi, lanjutnya, kalau faktanya beroperasi dan dia tidak bayar, itu bisa diberi sanksi.

"Pastinya kalau dia sengaja, tipu kita denda bisa 400 persen. Sekarang kan kita harus buktikan itu. Benar atau tidaknya kan kita lakukan dulu pemeriksaan," jelasnya.

"Senin kita rapatkan dulu. Nanti baru kita bentuk tim untuk turun ke sana lakukan pemeriksaan," tambahnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, DPRD Pekanbaru minta Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menindak Glamour SPA dan Grand Diamond. Kedua tempat itu di duga tidak memiliki izin operasional di masa pandemi Covid-19.

Selain itu, kedua tempat itu diduga menggelapkan pajak. Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri tidak menampik informasi itu. Kata dia, Legislatif meminta klarifikasi akan hal tersebut disaat pemanggilan pertama. 

Namun, dalam pemanggilan kedua pihak Glamour SPA dan Grand Diamond mangkir, hilang tanpa kabar. "Pemanggilan pertama sudah, ini pemanggilan kedua malah mereka tidak kooperatif, tidak ada kabar, tidak datang memberikan keterangan," ungkap Tengku Azwendi Fajri, Kamis (11/11/2021).