Satlantas dan Dishub Diminta Cegah Truk Masuk Kota

Satlantas dan Dishub Diminta Cegah Truk Masuk Kota
Roni Amriel. FOTO: riki

PEKANBARU, RiauAktual.com - Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Amriel, menilai cepatnya jalanan dalam kota rusak akibat masih bebasnya truk bertonase besar lalu lalang di dalam kota. Seperti di Jalan HR Soebrantas, Panam, meskipun Dishub telah berposko di persimpangan jalan tersebut, namun truk tetap leluasa melintas di jalan yang padat itu.

"Jalan Kubang Raya kan sudah selesai, ini sebenarnya pengawasan saja. Satlantas dan Dishub yang mengarahkan melakukan rekayasa lalu lintas. Diarahkan ke Jalan Kubang Raya. Nanti bagaimana dampaknya jika mereka ke Kubang. Kami sudah lakukan bimtek tentang itu," ungkap Roni, saat dikonfirmasi di DPRD Kota Pekanbaru, Rabu (13/8/2014).

Dikatakan Ketua Fraksi Partai Golkar ini, dampak dari leluasanya truk tonase besar masuk dalam kota, kini Jalan HR Soebrantas sudah mulai rusak dan bergelembung. Untuk memperbaiki jalan ini, Roni meminta agar Pemerintah Kota Pekanbaru proaktif melaporkan kepada Pemerintah Provinsi Riau kondisi rill di lapangan.

"Jalan lintas merupakan tanggung jawab provinsi. Bukan karena tanggung jawab provinsi kemudian pemko berdiam diri, pemko harus inten mengingatkan pemprov, malaporkan kondisi rill yang terjadi. Karena tak hanya jalan Pekanbaru saja yang mereka urusi ada 12 kabupaten/kota," terangnya.

Makanya, sebut Roni, semakin sering pemprov diingatkan maka semakin cepat jalan provinsi yang ada di Kota Pekanbaru diselesaikan perbaikannya. "Banyak lakukan komunikasi dengan pemprov agar semua persoalan dapat dilaporkan secara baik," pungkasnya.

Dengan itu, tambahnya, pemprov tak boleh lengah, harus memproritaskan Kota Pekanbaru, baik bangunan jalan dan lainnya karena Pekanbaru merupakan Ibu Kota Provinsi. "Itulah konsekwensinya, Pekanbaru harus dapat porsi lebih besar," ujarnya.

DPRD Kota Pekanbaru, dalam pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru yang baru disahkan beberapa waktu lalu, telah mengusulkan agar dibuatnya terminal cargo dengan sistim interline. Dimana, terminal cargo tidak hanya dibangun di satu titik, namun dibangun di setiap perbatasan Kota Pekanbaru dan kabupaten.

"Seperti di perbatasan Pekanbaru-Kampar, semua barang yang masuk dibongkar di Panam, kemudian dilansir dengan mobil kecil ke dalam kota. Kemudian di utara, berbatasan dengan Mandau Bengkalis bongkar di daerah Rumbai, di selatan dan utara seperti itu juga. Agar truk itu tidak masuk ke dalam kota. Usulan kita seperti itu kemarin dalam RTRW," paparnya.

Roni menambahkan, selain dibangunnya terminal cargo, juga harus dibarengi dengan pembangunan Areal Lingkar Kota (Arengka). "Pada 2015 ini pemko sudah akan memulai pembangunan jalan lingkar dan terminal cargo. Sehingga benar-benar tak ada lagi truk masuk dalam kota," pungkasnya. (riki)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index