Riauaktual.com - Jelang libur panjang Imlek, rupiah di awal perdagangan dibuka melemah 0,04 persen di level Rp 13.988 per dolar AS, dibanding perdagangan kemarin di level Rp 13.983 per dolar AS.
Rupiah melemah bersama beberapa mata uang Asia lainnya. Yuan China melemah 0,35 persen, ringgit Malaysia turun 0,08 persen, baht Thailand minus 0,04 persen, dolar Taiwan minus 0,02 persen dan dolar Hong Kong turun 0,005 persen terhadap dolar AS.
Indeks dolar AS terhadap greenback menurun 0,1 persen di level 90,377. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro stagnan di level Rp 16.959, terhadap dolar Australia menguat 0,01 persen di level Rp 10.806 dan terhadap yuan China juga naik 0,09 persen ke level Rp 2.177.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, beberapa sentimen yang bisa menjaga penguatan rupiah jelang Imlek. Seperti optimisme pasar terhadap stimulus besar AS, data indeks harga konsumen inti AS bulan Januari yang tidak mengalami pertumbuhan.
“Selain itu penguatan rupiah ini bisa menekan dolar AS, dan kasus Covid-19 yang mulai menurun di dunia dan juga di Indonesia,” katanya dalam riset, Kamis (11/2) sebagaimana dilansir dari RM.id.
Rupiah kemungkinan bisa bertahan di bawah Rp 14 ribu hari ini dengan kisaran Rp 13.950-14.030 per dolar AS.
