Drone China Masuk Perairan Indonesia, Keamanan Nasional Kita Sangat Rentan

Drone China Masuk Perairan Indonesia, Keamanan Nasional Kita Sangat Rentan
Drone bawah laut yang ditemukan di perairan laut Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Foto @Jatosint

Riauaktual.com - Penemuan drone di laut yang disebut milik China di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, harus menjadi perhatian serius bagi Indonesia. Keamanan nasional kita sangat rentan.

“Khususnya bagi Menteri Pertahanan terkait keamanan teritori laut yang terkesan mudah diterobos orang dan peralatan asing,” ujar Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto, Minggu (3/1).

Menurut mantan Sekjen Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) ini, keseriusan pemerintah harus benar-benar ditunjukkan karena dikhawatirkan selama ini banyak drone selam asing yang berkeliaran di laut Indonesia.

“Atau bisa jadi bukan hanya drone, tapi kapal selam asing yang lalu lalang di wilayah laut RI,” jelas Satyo sebagaimana dikutip Pojoksatu.id.

Bila dugaan tersebut benar, maka aktivitas ilegal tersebut bukan hanya melanggar kedaulatan, melainkan juga bisa mengambil data-data penting geografis dan potensi laut Indonesia.

“Artinya keamanan nasional kita sangat rentan,” pungkas Satyo.

Sementara itu, ditemukannya drone bawah laut milik China di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan oleh nelayan menunjukkan bahwa kemampuan pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Pertahanan tidaklah canggih.

Begitu yang disampaikan oleh analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun yang menilai bahwa perang data telah memasuki episode baru.

“Di mana pencurian data perairan Indonesia di wilayah RI bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi baru drone selam. Kemungkinan besar China telah mencuri data penting perairan Indonesia dengan aktivitas tersebut,” ujar Ubedilah, Minggu (3/1).

Selain itu, kata Ubedilah, kemampuan Kementerian Pertahanan pun dianggap tidak secanggih kemampuan China untuk mengambil data melalui laut.

Apalagi, untuk menghalau drone selam tersebut.

“Indonesia belum memiliki teknologinya. Padahal anggaran Kemenhan sangat besar kurang lebih Rp 131 triliun,” katanya.

Dengan demikian, Ubedilah menyarankan untuk kembali dilakukan pengecekan anggaran besar tersebut digunakan untuk alutsista apa saja.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index