Jelang Muktamar PPP, Hamdan Zoelva Siap Jadi Ketum

Jelang Muktamar PPP, Hamdan Zoelva Siap Jadi Ketum
Hamdan Zoelva. (int)

Riauaktual.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Muktamar IX di Makassar, Sulawesi Selatan pada 18-21 Desember 2020. Berbagai persiapan terus dilakukan.

Konsolidasi dengan empat partai fusi juga dijajaki. Konsolidasi ini menunjukkan, persiapan tak hanya terkait acara saja. Empat partai fusi itu adalah Partai Nahdlatul Ulama (PNU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) juga dijajaki.

Kemarin, pihak panitia Muktamar PPP bersilaturahmi dengan mengunjungi kantor Syarikat Islam di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat. Hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua Umum PPP Fernita Darwis sebagai ketua rombongan, didampingi Aunur Rofiq, Bambang Hermanto dan pengurus lainnya.

Dari Syarikat Islam dipimpin Hamdan Zoelva, Ahmad Farial, dan pengurus lainnya. Pertemuan kedua pihak berjalan cukup hangat dan penuh kekeluargaan. Canda tawa kecil di antara yang hadir juga terlihat.

Sesekali juga terlihat cukup serius. Dalam pertemuan, Fernita meminta Syarikat Islam memberikan masukan ke Partai Kabah dalam rangka persiapan Muktamar, termasuk mensukseskan PPP menuju 2024.

Menurutnya, Syarikat Islam merupakan bagian PPP. Bahkan, mempunyai saham tertinggi di partai. Karenanya, empat fusi partai yang selama ini tidak tersentuh, wajib disentuh.

“Maka, PPP harus kembali ke pendirinya. Sudah saatnya PPP menyapa ibu kandungnya,” kata Fernita sebagaimana dikutip dari RMco.id.

Ketua Umum Syarikat Islam, Hamdan Zoelva pun mengapresiasi kunjungan PPP. Bagi dia, kunjungan kali ini sebagai angin segar untuk kebangkitan PPP. Ketika disinggung mengenai kesiapannya maju sebagai kandidat Ketua Umum PPP di Muktamar nanti, Hamdan secara tegas menyatakan kesiapannya maju.

“Siap saja,” tegasnya kepada wartawan.

Bagi Hamdan, PPP sangat penting. Apalagi Syarikat Islam (SI) sebagai pendiri PPP, sehingga ada rasa yang tidak bisa hilang bahwa PPP tidak boleh mati.

“Kalau memang ada desakan kuat, bagaimanapun kita ikut bertanggung jawab bahwa PPP harus rebound (melambung kembali –red),” katanya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini berpesan, PPP harus menemukan kembali ke jati dirinya sebagai partai umat. Karena itu, PPP harus kembali mendekati umat dan tokoh-tokoh umat.

“Yang paling utama adalah menyuarakan kepentingan umat,” katanya.

PPP tidak boleh terasing dari umat. Karena itu, banyak umat yang protes dan turun ke jalan berdemontrasi. Karena mereka merasa tidak ada yang menyuarakan kepentingannya.

“Saya berharap, PPP berada di posisi itu. Karena itulah perjuangan PPP,” beber Hamdan.

PPP ini, jelasnya lagi, adalah fusi dari partai-partai Islam. Karena itu, sebagai ormas pendiri, seharusnya PPP tidak boleh jauh dari empat partai fusi supaya mereka memberikan dukungannya. 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index