Riauaktual.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengakui utang membengkak alias naik setiap tahunnya.
Namun demikian, dipastikannya, pemerintah telah mengantongi strategi untuk memastikan pengelolaan keuangan efektif
Ani-sapaan akrab Sri Mulyani menerangkan, utang Indonesia meningkat di masa pandemi untuk kebutuhan belanja negara.
“Memang utang meningkat tiap tahunnya untuk belanja negara. Namun, pemerintah akan melakukan transformasi ekonomi untuk menjaga keuangan negara lebih baik,” ujar Ani dalam video virtual di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, transformasi ekonomi sangat dibutuhkan agar ekonomi bisa tetap stabil, baik dalam tatanan kerja, maupun kebijakan dan dalam implemetansinya.
Langkah tersebut, lanjut Ani, juga untuk menjaga pendapatan dan mengelola belanja negara dengan tepat. Apalagi, di suasana luar biasa seperti saat ini, maka pengelolaan keuangan harus dijaga seefektif mungkin.
Ani mengungkapkan, pemerintah saat ini masih berjuang untuk keluar dari dampak pandemi Covid-19.
“Dari sisi ekonomi kita terus berjuang agar pemulihan terus berjalan, terutama pada kuartal ketiga,” imbuhnya sebagaimana dikutip dari RMco.id.
Selain itu, Ani menuturkan, Pemerintah terus memfokuskan seluruh tenaga dan pikiran untuk membangun fondasi Indonesia ke depan. Salah satunya, dengan cara melindungi mereka yang sangat terdampak dan memulihkan kegiatan dunia usaha.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mendorong ekonomi kembali bergerak. Yakni, dengan meningkatkan konsumsi masyarakat.
Dengan demikian diharapkan produsen bisa melakukan kegiatan produksi baik untuk usaha kecil menengah (UKM) maupun usaha menengah besar.
Sebagai informasi, Bank Dunia dalam laporan International Debt Statistics menyebutkan, Indonesia menjadi negara nomor 7 di dunia yang memiliki utang terbesar di antara negara berpendapatan kecil-menengah.
Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia meningkat pada akhir Agustus 2020.
