Riauaktual.com - Penyerangan kembali terjadi di Prancis. Kali ini yang menjadi korban adalah seorang pendeta ortodoks Yunani.
Dilansir Reuters, korban diketahui merupakan warga Yunani bernama Nikolas Kakavelakis.
Kkavelakis saat ini tengah menjalani perawwatan di rumah sakit karena mengalami luka yang sangat serius dan mengancam jiwanya.
Kendati demikian, masih belum dipastikan apakah terdapat indikasi terorisme dalam penyerangan tersebut.
Hanya saja, disebutkan bahwa otoritas setempat telah mengamankan dan menahan seseorang beberapa jam usai peristiwa tersebut.
Pria tersebut ditangkap di sebuah kedai kebab.
Namun, belum dipastikan pula apakah orang yang ditahan itu merupakan pelaku penyerangan atau bukan.
Sementara, sumber di kantor kejaksaan Lyon menyatakan, pihaknya telah membuka penyelidikan atas percobaan pembunuhan tersebut.
Untuk diketahui, seorang pria Chechnya berusia 18 tahun menyerang seorang guru di Paris dengan cara memenggal kepalanya, 16 Oktober lalu.
Itu dilakukan setelah pelaku marah lantasan guru tersebut menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas kewarganegaraan.
Selanjutnya, seorang pria 21 tahun asal Tunisia menyerang sebuah gereja di Nice dengan bersenjata pisau dan membunuh tiga orang di dalamnya, pada Kamis (29/10)
Pelaku memenggal kepala kepala seorang wanita lansia dan membunuh dua orang lainnya di Baliska Notre Dame.
Polisi sendiri menembak pelaku yang saat ini tengah dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Perkembangan penyelidikan, polisi menangkap satu tersangka lain pada Sabtu (31/10).
Dengan demikian, sudah ada tiga orang yang ditahan karena dicurigai melakukan kontak dengan penyerang.
Atas peristiwa ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengerahkan ribuan tentara untuk melindungi situs-situs seperti tempat ibadah dan sekolah.
Sementara, para menteri Prancis mengeluarkan memperingatkan bahwa serangan militan Islam sangat mungkin dapat terjadi ke depannya.
Sumber: Pojoksatu.id
