Gerindra Duga Ada Kepentingan Pribadi Dana POP oleh Nadiem

Gerindra Duga Ada Kepentingan Pribadi Dana POP oleh Nadiem
Mendikbud Nadiem Makarim

Riauaktual.com - Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim hingga saat ini masih menuai beragam komentar panas.

Salah satunya datang dari politisi Partai Gerindra, Ali Zamroni yang menyebut program tersebut membuat gaduh dunia pendidikan nasional.

Hal itu dikeranakan mundurnya Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (Nu) dan PGRI sebagai peserta POP.

Ketiga organisasi itu menilai proses rekrutmen tak jelas dan tak transparan.

Demikian disampaikan anggota Komisi X DPR RI sebagaimana dikutip dari PojokSatu.id, Jakarta, Senin (27/7/2020).

Ali menilai, program POP tersebut sudah masuk ranah konflik kepentingan.

Itu lantaran masuknya dua yayasan swasta, yaitu Sampoerna Foundution dan Tanoto Foundution yang mendapatkan dana sebesar Rp20 miliar.

Apalagi, katanya, Dirjen GTK Kemendikbud yang menandatangani SK POP merupakan mantan Dekan di Universitas Sampoerna.

Anak buah Prabowo Subianto ini pun meminta Nadiem dan para pejabat di lingkungan Kemdikbud untuk dievaluasi.

“Jangan sampai adanya titipan dan ditunggangi oleh kepentingan pribadi atau golongan,” tegasnya.

Kendati demikian, Ali Zamroni memberikan apresiasi atas adanya POP untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan.

“Untuk itu, agar badan independen yang melakukan seleksi kepada organisasi dalam POP tersebut bersikap transparan mengenai proses dan hasil seleksi terhadap organisasi yang lolos dalam POP,” pungkasnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index