Terkait Dirut Inalum Diusir, Omongan Fadli Zon Ada Benarnya

Terkait Dirut Inalum Diusir, Omongan Fadli Zon Ada Benarnya
Fadli Zon (internet)

Riauaktual.com - Insiden pengusiran Dirut PT Inalum Oerias Petrus Moedak ramai diperbincangkan.

Pengusiran itu terjadi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (30/6).

Hal itu dipicu perseteruan antara Oerias Petrus Moedak dengan anggota Komisi VII dari Fraksi Demokrat, Muhammad Nasir.

Disebutkan, Oerias Petrus Moedak diusir lantaran dianggap meremehkan lembaga DPR RI.

Buntutnya, Komisi VII berencana mengirim surat kepada Menteri BUMn Erick Thohir agar Oerias Petrus Moedak dipecat.

Menanggapi hal itu, mantan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon enggan berkomentar panjang.

Akan tetapi, Fadli Zon menganggap wajar dialektika yang terjadi diruang rapat hingga memanas tersebut.

Menurutnya, anggota DPR RI memiliki tugas pengawasan dan anggaran.

“Ya itu kan urusan di dalam komisi ya. Tapi anggota kan punya hak untuk melakukan tugas pengawasan. Nah tentu yang diawasi ini harus siap dengan apapun, ya harus diantisipasi juga,” ujarnya sebagaimana dikutip dari RMOL, Rabu (1/7/2020).

Terkait rencana permintaan kepada Erick Thohir agar memecat Oerias Petrus Moedak, Fadli menyatakan itu menjadi domainnya komisi dan kementerian terkait.

“Saya enggak tahu latarbelakangnya apa ya. Tetapi seharusnya itu menjadi kewenangan dari kementerian BUMN atau institusi negara lainnya yang menyangkut itu,” tuturnya.

“Kalau misalnya memang apa yang disampaikan sebagai aspirasi itu benar, seharusnya menjadi pertimbangan,” pungkas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Namun, dia hanya sedikit kecewa dengan tingkah polah Oerias yang seakan-akan meremehkan anggota dewan saat rapat.

“Sebenarnya kemarin tidak diusir keluar, tapi memang ini adalah rapat dengar pendapat, seyogyanya memang mitra yang diundang itu mendengarkan, bukan menjadi sahut-menyahut dengan seluruh teman-teman termasuk pimpinan Komisi VII,” kata Rudi, Rabu (1/7).

Rudi menyebutkan, tujuan RDP kemarin adalah menjalankan tugas konstitusi DPR sebagai lembaga pengawas pemerintah yang juga memiliki fungsi budgeting.

Seharusnya, kata Rudi, Oerias lebih bisa menahan emosi saat rapat bersama anggota dewan.

“Menurut saya memang harus sedikit menahan, kami dari Komisi VII nanti akan memberikan kembali tata cara, bagaimana kita melaksanakan tatib rapat dengar pendapat bukan saja di Komisi VII tapi di Senayan ini,” katanya.

Rudi menambahkan anggota dewan di Senayan, merupakan perwakilan lembaga tinggi negara.

Sehingga menurutnya, wajar jika seluruh anggota dewan untuk mempertanyakan kinerja pemerintah.

“Wajar kalau seluruh teman-teman ini, untuk menjalankan fungsi legislasi itu, mempertanyakan dan menurut saya tidak ada yang salah dengan teman-teman kami di sini, yang benar adalah Pak Petrus wajib memberikan data yang detil,” paparnya.

Selain itu, kata Rudi, tidak sepantasnya Dirut Inalum tersebut menyahut pernyataan keras Nasir ketika memintanya keluar dari ruangan rapat.

Tapi, lebih kepada menahan diri untuk tidak menanggapi dan lebih memberikan data yang lengkap.

“Kedua, memang tidak sepantasnya dia bilang mau keluar, saya mau keluar. Dalam rapat itu tidak pantas,” ujarnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index