Covid-19 dan Perubahan sosial

Covid-19 dan Perubahan sosial
Suasana Malam Pemberlakuan PSBB di Jalan Sudirman Pekanbaru Beberapa Waktu Lalu

Riauaktual.com - Wabah Covid-19 yang merambah di Negara-negara hingga sampai ke Indonesia.   

Menurut juru bicara Covid-19 Yuri Kamis kemarin jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia secara kumulatif mencapai 10.118 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 792 orang meninggal dunia dan 1.522 orang lainnya dinyatakan sembuh

Covid-19 atau biasa di sebut corona merupakan virus yang mematikan dan telah benyak menelan korban. Salah satu cara untuk menghentikan penyebaran nya yaitu dengan cara pola hidup sehat dalam rangka meguatkan imun tubuh. Di sisi lain dengan ada wabah virus corona tidak bisa kita pungkiri telah merubah pola prilaku sosial bangsa Indonesia.

1. Merubah pola pikir masyarakat untuk sehat

Dengan merebak nya Covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia secara tidak langsung membius masyarakat untuk hidup sehat. 

Seperti rajin berolah raga, cuci tangan setiap dari bepergian keluar rumah, selalu menggunakan masker, dan banyak mengkonsumsi buah buahan. 

Jika di tinjau dari ilmu kesehatan perilaku seperti yang di sebutkan di atas adalah standarisasi dari pola hidup sehat yang di sarankan oleh tenaga kesehatan. Sebelum ada nya wabah covid-19 banyak masyarakat tidak mengindahkan himbauan-himbauan tentang kesehatan.

2. Prilaku masyarakat

Tidak dipungkiri bahwa dengan beredarnya pemberitaan tentang virus corona yang telah menjangkiti Indonesia berdampak pada sikap masyarakat yang menjadi lebih over-protektif terhadap lingkungan sekitarnya. 

Ketakutan terhadap virus corona akan memberikan pengaruh terhadap sikap sosial masing-masing individu. Kita akan lebih mudah menaruh curiga pada orang yang batuk, bersin, atau terlihat pucat di sekitar lingkungan kita. Yang sebelum nya hal semua itu tidak kita indahkan.

Dengan rasa takut yang tinggi akibat virus yang berasal dari Wuhan ini, masyarakat bekerjsasama bahu membahu mengurangi penyebaran virus ini. Kita bisa melihat aksi-aksi lembaga-lembaga sosial hingga tingkatan RT dari berbagai pelosok di Indonesia. ada yang mengumpulakan donasi dan ada juga yang langsung memberikan sembako kepada warga yang kurang mampu yang terkena damak secara ekonomi.

3. Aktivitas berbasis teknologi

Wabah Covid-19 telah merubah wajah peradaban. Hampir semua kegiatan pemerintahan, pendidikan, bisnis dll berjalan dengan menggunakan Teknologi yang sejak lama ada nya. 

Kita bisa melihat aktivitas pemerintahan jika melalukan rapat koordinasi hingga paripurna wakil rakyat dengan menggunakan daring (rapat Online), aktvitas pendidikan perkuliahan juga menerapkan kulyah jarak jauh (daring). 

Sejatinya aplikasi berbasis teknologi hadir untuk mempermudah aktivitas yang dulu hanya menjadi hiasan, kini dengan adanya Covid-19 sudah menjdi sangat penting dan bahwa sudah menjadi kebutuhan.

4. Uang rakyat untuk Rakyat

Bantuan sosial yang selama ini di anggab tidak tepat sasaran, dengan ada nya covid-19 ini seluruh unsur pemerintahan memporsikan anggaran bantuan stimulan sembako untuk masyarakat kurang mampu yang sejatinya adalah memang hak mereka yang selama ini tersedot untuk anggaran biaya lain nya. 

Bisa kita katakan dengan wabah corona ini masyarakat kurang mampu mendapatkan hak mereka yang sesugguhnya yang selama ini cukup diabaikan oleh pemerintah.

Semoga virus ini cepat berakhir. Agar ekonomi, sosial masyarakat cepat pulih, kita sangat mendukung langkah-langkah pemerintah dengan ada nya batasan sosial. 

Saya mengutip pernyataan Presiden Ghana Nana Akufo ”kami tau cara menghidupkan kembali ekonomi rakyat kami, yang kami tidak tau bagaimana menghidupkan kembali orang yang sudah mati”

 

 

Oleh: Sudirman
Mantan Ketua umum
Badko HMI Riau Kepri
2016-2018.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index