Riauaktual.com - Lebih dari 730 ribu warga Korea Selatan (Korsel) telah menandatangani petisi untuk menjatuhkan Presiden Moon Jae-in, menyusul kian merajalelanya virus Corona jenis baru alias Covid-19 di negara tersebut.
Moon dinilai gagal mengendalikan laju penyebaran virus Corona, hingga jumlah warga yang terinfeksi virus tersebut mencapai 1.261 orang per Rabu (26/2).
Mereka mengkritik Moon yang membolehkan semua pengunjung dari China, yang merupakan episenter virus yang telah menginfeksi lebih dari 81 ribu orang di dunia.
Yang dilarang masuk Korsel, hanya warga Provinsi Hubei yang ibu kotanya (Wuhan, Red) menjadi titik awal berjangkitnya virus tersebut.
Tak cuma itu, keputusan Moon mengirim 3 juta masker wajah ke China, juga disesali warga Korsel.
Saat ini, Korsel telah mencatat 12 kasus kematian akibat virus Corona. Salah satu korbannya, adalah warga Mongolia berusia 36 tahun yang datang ke Korsel untuk menjalani transplantasi hati. Ia terjangkit virus saat dirawat di rumah sakit.
Dari 284 kasus yang dilaporkan pada Selasa (25/2), mayoritas ada di dua klaster infeksi: Daegu dan wilayah dekat Cheongdo.
Selain itu, ada 49 kasus yang terdeteksi di Seoul dan 58 di Busan.
Kasus tersebut umumnya terkait dengan sentral penyebaran seperti gereja atau rumah sakit. Otoritas berwenang menyebut, infeksi massal di Korsel mencuat saat kebaktian di Gereja Yesus Shincheonji Cabang Daegu, pada 16 Februari lalu.
Sejauh ini, pihak gereja telah mengirim daftar nama 212 ribu jemaatnya kepada pemerintah. Sehingga, pihak berwenang dapat melakukan pengujian kepada mereka yang memiliki gejala mirip flu.
Kritikan kepada Moon berkembang, di tengah usaha pemerintah Korsel mengatasi wabah Corona. Antara lain, dengan merevisi UU Penyakit Menular, yang dapat menjatuhkan denda 3 juta won atau Rp 34,42 juta an membatasi ekspor masker wajah hingga 10 persen dari output.
Petisi pemakzulan Moon itu telah dikirim ke Gedung Biru, 4 Februari lalu.
Salah satu penandatangan petisi itu menulis,"Melihat cara Moon merespon virus Corona jenis baru, sepertinya dia lebih cocok jadi Presiden China ketimbang Korea. Kita tak bisa hanya menonton bencana ini. Saya menyerukan pemakzulan".
