Cerpen Fakhrunnas Diterjemahkan ke Bahasa Prancis

Cerpen Fakhrunnas Diterjemahkan ke Bahasa Prancis
Cerpen Fakhrunnas Diterjemahkan ke Bahasa Prancis. FOTO: ist

CERPEN Sebatang Ceri di Serambi karya sastrawan Fakhrunnas MA Jabbar diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis dan dimuat di majalah Le Banian edisi No. 15  bulan Juni 2013  yang terbit di Paris. Cerpen yang dalam bahasa Prancis berjudul   Un Cerisier devant une Véranda menggambarkan kehidupan orang Melayu itu diterjemahkan oleh Pascale Jacquemin. Le Banian merupakan majalah berbahasa Prancis yang terbit dua kali setahun diterbitkan oleh Lembaga Persahabatan Prancis-Indonesia yang dipimpin oleh Johanna Lederer.

Fakhrunnas MA Jabbar kepada pers mengungkapkan rasa gembiranya atas pemuatan cerpen tersebut. Ia dikirimi oleh pihak redaksi sebanyak lima eksemplar sebagai nomor bukti. Majalah Le Banian tersebut berukuran buku setebal 189 halaman yang keseluruhan isinya berbahasa Prancis.

“Proses pemuatan cerpen itu memerlukan waktu 3-4 bulan karena melewati seleksi cukup ketat di tim redaksinya. Cerpen tersebut harus diterjemahkan lebih dulu ke bahasa Inggris. Setelah itu baru diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis oleh Pascale Jacquemin,” kata Fakhrunnas.

Sementara chief editor Le Banian, Johanna Lederer dalam editorialnya menyebut cerpen Sebatang Ceri di Serambi merupakan cerpen penuh humor dan nostalgia. Johanna menyampaikan juga bila ada kesempatan yang pas, Fakhrunnas diharapkan dapat berceramah dan berdiskusi  di depan komunitas  L’associacion Franco-Indonesienne (Asosiasi Persahabatan Prancis-Indonesia). Tema pembicaraan terkait proses kreatif dan nilai-nilai lokalitas dan kearifan  Melayu yang berkaitan dengan lingkungan khususnya wilayah perairan. Harap dimaklumi, Fakhrunnas memiliki latarbelakang keilmuan di bidang manajemen sumberdaya perairan khususnya perikanan.

Menurut Fakhrunnas, penerjemahan dan pemuatan  cerpennya  ke dalam bahasa Prancis ini setidak-tidaknya dapat memperkenalkan khasanah sastra Riau kie manca negara. Apalagi di dalam cerpen yang mengisahkan  cerita sederhana tetang kehidupan suami-isteri yang hidup dalam kultur Melayu. Di dekat serambi rumah mereka terdapat sebatang ceri byag biasanya digunakan oleh suami tempat menyandar dan bersantai. Ketika sang mertua laki-laki datang, pohon ceri itu jadi rebutan.

Selain cerpen Fakhrunnas yang dimuat di halaman 183 majalah tersebut juga ada sejumlah puisi karya penyair Joko Pinurbo dan resensi buku Pulang karya Leila S. Chudori dan sejumlah esai, laporan kegiatan dan berbagai tuisan lainnya.

Cerpen Sebatang Ceri di Serambi pertama kali terbit harian Kompas tahun 1993 dan pernah menjadi juara pertama Sayembara Penulisan Cerpen se Indonesia yang ditaja oleh harian Bali Post, Denpasar Judul cerpen  dijadikan sebagai judul buku kumpulan cerpen yang diterbitkan oleh Akar Indonesia, Yogyakarta tahun 2006 dan dicetak ulang setahun kemudian. Buku ini terpilih sebagai Buku Piihan Anugerah Sagang tahun 2006 dan termasuk 10 nominasi Khatulistiwa Literary Award  (KLA) tahun 2007. Pada tahun 2010, puisi Fakhrunnas pernah pula diterjemahkan ke daoam bahasa Portugal dan dimuat di dalam Antologia Poetica yang memuat puisi sejumlah penyair Indonesia, Malaysia dan Portugal.

Lembaga Persahabatan Perancis-Indonesia "Pasar Malam" yang didirikan berdasarkan UU Perancis tahun 1901, merupakan  salah satu organisasi yang teraktif dalam memperkenalkan Indonesia dan kebudayaannya kepada masyarakat Perancis. Melalui pendekatan kebudayaan ini, lembaga tersebut  ingin membangun hubungan persahabatan setara antara kedua rakyat Perancis-Indonesia. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh lembaga tersebut seperti pertemuan, seminar dan diskusi tentang Indonesia, pertunjukan kesenian, pameran produk seni Indonesia  serta penerbitan majalah Le Banian yang mengangkat topik utama terkait Indonesia. ***

Editor: Riki
Sumber: Realise

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index