Ketua DPP PDIP Ikut Singgung Pernyataan Kontroversial Kepala BPIP

Ketua DPP PDIP Ikut Singgung Pernyataan Kontroversial Kepala BPIP
Yudian Wahyudi dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Foto net

Riauaktual.com - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi terus memicu polemik karena dianggap kontroversial.

Dalam pernyataannya, mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga ini menyebut, musuh terbesar Pancasila adalah agama.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menegaskan, sejak kelahirannya, Pancasila sama sekali tidak pernah bermusuhan dengan agama-agama yang berkembang di Indonesia.

Bahkan sebagai dasar dan ideologi negara, Pancasila merupakan sinergi dan sintesis antara agama dan nasionalisme.

“Karena itu, saya tidak sependapat dengan pernyataan baik perorangan maupun kelembagaan, bahwa musuh terbesar Pancasila adalah agama,” tegas Basarah.

Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi (Foto: Rakean Radhana Natawigena / 20detik)

Basarah menduga, pernyataan Yudian kepada media itu tidak dimaksudkan dalam arti agama-agama apapun yang diakui di Indonesia.

Jika berita soal ini dibaca secara utuh, katanya, apa yang dimaksud ‘agama’ dalam pernyayaan dimaksud merujuk pada ‘kelompok agama’ yang dalam semangat perjuangan politiknya ingin mereduksi Pancasila.

Akan tetapi, pernyataan Yudian itu sudah menyebar di masyarakat dan menimbulkan salah paham bahwa Pancasila bertentangan dengan agama.

Karena itu, menurut Wakil Ketua MPR RI ini, adalah tugas semua pihak untuk menjernihkan kesalahpahaman bahwa Pancasila bertentangan dengan agama.

“Dalam Pancasila justru terkandung nilai-nilai agama-agama dan Ketuhanan yang hidup di Indonesia,” jelasnya.

Sebelumnya, Sekjen MUI Anwar Abbas mengatakan jika Prof Yudian Wahyudi selaku Kepala BPIP benar berpikiran seperti yang dimaksudnya maka Presiden Jokowi harus memecatnya.

“Kalau benar beliau punya pandangan seperti itu maka tindakan presiden yang paling tepat untuk beliau adalah yang bersangkutan dipecat tidak dengan hormat,” tegas Anwar Abbas, Rabu (12/2).

Jika Jokowi tidak memecat Yudian, lanjutnya, maka BPIP dipastikan bisa kesulitan mendapat kepercayaan dari rakyat.

“Kalau yang bersangkutan tidak diberhentikan dan tetap terus duduk di sana, maka BPIP ini sudah tentu akan kehilangan trust atau kepercayaan dari rakyat,” katanya.

Abbas menilai, pernyataan Yudian memang cacat logika. Pasalnya, sebagai dasar negara, Pancasila sudah seharusnya mengakomodir pesan-pesan dan nilai agama yang ada di Indonesia.

“Lalu timbul pertanyaan kalau agama harus diberangus lalu sila pertama dari Pancasila tersebut mau dikemanakan. Dibuang?”

“Kalau dibuang berarti tidak Pancasila lagi dan berarti negara ini bubar,” ujar Ketua PP Muhammadiyah itu.

 

 

Sumber: pojoksatu.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index