Riauaktual.com - Di balik berita yang terkesan menakutkan soal wabah virus corona (2019-nCoV) yang terjadi sejak akhir tahun 2019 lalu. Ada banyak perjuangan dan pengorbanan yang harus dilalui oleh masyarakat di China dalam menghadapi virus corona, salah satunya seorang ibu di China.
Semua ibu di dunia selalu ingin melindungi dan berada di sana untuk anak-anak mereka, apa pun kondisinya. Namun sayangnya karena wabah virus corona ini dia harus menjaga jarak dengan anaknya karena sang anak harus dikarantina.
Dalam sebuah video yang dibagikan oleh South China Morning Post, terlihat seorang ibu di Wuhan China menangis ketika dia meninggalkan barang belanjaan dan makanan di pintu rumah putranya. Sebab ibu itu tidak dapat memasuki rumahnya dan melakukan kontak fisik dengan sang putra untuk menghibur dan memasak untuknya karena statusnya yang dikarantina.
Anak yang diketahui berprofesi sebagai seorang dokter itu mengkarantina dirinya setelah dia curiga bahwa dia dan saudara perempuannya mungkin telah terjangkit virus tersebut. Ibunya kemudian meninggalkan tas penuh makanan di luar pintu, dan bersikeras bahwa dia tinggal setidaknya 2 meter.
"Tolong jaga dirimu baik-baik," ungkap sang ibu pilu.
Sejak awal si dokter sudah curiga dengan kondisinya. Untungnya ia cepat melakukan tindakan dan mengkarantina dirinya sendiri karena takut menulari keluarga terutama sang ibu.
Untuk diketahui, pola penyebaran virus corona yang diduga karena kontak langsung dengan penderita. Penyebaran yang diduga karena kontak dekat ini disebut-sebut bisa melalui droplets (percikan cairan), airbone (udara), ada yang kontak erat dengan mukosa.
Untuk kasus penularan melalui mukosa bisa terjadi apabila seseorang yang terinfeksi virus corona menggaruk matanya lalu bersalaman dengan orang lain menggunakan tangan yang sama. Saat itulah virus berpindah ke tangan orang lain.
Jika orang tersebut menggaruk mata, mengonsumsi makanan dengan tangan yang sama digunakan oleh orang telah terpapar virus tersebut tanpa dibersihkan terlebih dahulu memungkinkan terjadinya penularan.
Sumber: viva.co.id
