27 Warga Meninggal Karena DBD

27 Warga Meninggal Karena DBD
Ilustrasi (net)

Riauaktual.com - Wabah DBD (demam berdarah dangue) masih menjadi momok menakutkan warga Riau. Sepanjang tahun 2019, sebanyak 27 orang meninggal akibat terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti.  

Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengatakan kasus demam berdarah tersebar di 12 kabupaten dan kota. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian akibat gigitan nyamuk pembawa DBD itu.

"Sepanjang tahun 2019, ditemukan sebanyak 27 orang meninggal dunia. Korbannya paling banyak tentunya balita," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Ahad (12/1/2019).

Sementara untuk jumlah kasus DBD tahun 2019 di Riau adalah 3.375 jiwa. Jumlah kenaikan kasus DBD di 2019 mengalami kenaikan dibanding pada tahun 2018 yang hanya 925 kasus. "Tahun 2019, paling banyak kasus DBD ditemukan di Kabupaten Bengkalis dengan jumlah 947 kasus dengan korban meninggal 9 orang," tegasnya.

Dia mengatakan, naiknya kasus DBD di Provinsi Riau antara lain akibat kondisi cuaca musim penghujan menjelang akhir tahun hingga banjir. Itu membuat telur nyamuk yang tersimpan dalam wadah sampah menetas menjadi nyamuk dewasa.Selain itu juga, warga kurang sadar dalam PHBS (pola hidup bersih dan sehat) dalam menjaga kebersihan lingkungannya. 

Mimi mengatakan untuk pemberasan wabah DBD harus dilakukan secara teliti, khususnya genangana air di sekitar rumah. Karena nyamuk aedes sangat suka dengan di tempat yang bersih. Pemberian bubuk abate juga sangat membantu membarantas sarang nyamuk.

Gerakan 3 M yakni menguras, menutup dan mengubur tempat bersarangnya nyamuk harus lebih ditingkatkan. Fogging juga bagus, tapi itu hanya salah satu dari pemberantasan nyamuk, tapi yang melakukan harus dari profesional.

"Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, itupun mati saat difogging, namun jentik tidak mati dan dalam sekejab jadi dewasa. Fogging juga tidak sembarangan, karena pemberian cairan pembunuh nyamuk harus pas takarannya," imbuhnya. (NAT)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index