Waduh, Insomnia Tingkatkan Risiko Bunuh Diri

Waduh, Insomnia Tingkatkan Risiko Bunuh Diri
Photo : Pixabay/Anemone123. Ilustrasi takut/stres/sedih/depresi/menangis.

Riauaktual.com - Kamu termasuk orang yang sulit tidur, Gengs? Tidur cukup sangat penting dan berdampak langsung pada produktivitas karena kurang tidur dapat membuat Kamu mudah mengantuk, cepat lelah, dan bahkan menjadi sulit berkonsentrasi. Selain itu, kalau dibiarkan terus-menerus, kurang tidur tidak hanya dapat memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Kamu harus tahu, kurang tidur yang kronis bahkan meningkatkan risiko keinginan untuk bunuh diri.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam Journal of Clinical Psychiatry, seperti yang dikutip dari WebMD, menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara masalah tidur dengan peningkatan pikiran untuk bunuh diri nih, Gengs. Masalah tidur ini merupakan salah satu faktor pemicu munculnya keinginan bunuh diri selain dari faktor depresi, penggunaan alkohol, ataupun narkoba.

 Kenapa Kita Butuh Tidur Cukup?

Dikutip dari sleepfoundation.org, tidur tidak hanya kegiatan untuk mengistirahatkan diri dari rasa lelah, tetapi juga dijadikan sebagai kebiasaan dan pola hidup. Tidur juga bukan sekadar aktivitas menutup mata, tapi merupakan waktu untuk tubuh beristirahat serta melakukan banyak proses seperti pengolahan, restorasi, dan penguatan ingatan.

Saat Kamu memperoleh informasi, dalam keadaan terjaga, informasi akan masuk ke dalam otak dan disimpan dalam memori jangka pendek. Namun saat Kamu tidur, potongan-potongan informasi tersebut akan ditransfer dari memori jangka pendek menuju ke memori jangka panjang yang lebih kuat. Proses tersebut dikenal dengan istilah konsolidasi.

Hubungan Insomnia dengan Keinginan Bunuh Diri

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa penderita insomnia memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar untuk bunuh diri dibandingkan dengan orang-orang yang waktu tidurnya normal.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada remaja di tahun 2011 seperti yang dikutip dari LiveScience, menemukan bahwa mereka yang memiliki masalah tidur pada usia 12 sampai 14 tahun, 2,5 kali lebih mungkin memiliki pikiran untuk bunuh diri di akhir masa remaja mereka. Insomnia sering kali membuat seseorang merasa tidak menemukan ketenangan, bahkan pada malam hari, seharusnya merupakan waktu untuk beristirahat dengan tenang.

Akibatnya, insomnia atau gangguan tidur menjadi salah satu penyebab terjadinya depresi. Bahkan, insomnia juga dapat memperburuk depresi karena orang-orang tersebut merasa tidak dapat menemukan cara untuk sembuh dari insomnia.

Mereka pun menjadi putus asa dan merasa hidupnya kacau karena terus mengalami insomnia dari satu malam ke malam lainnya. Orang yang mengalami insomnia atau gangguan tidur lainnya ini pun cenderung mengalami depresi yang dapat berujung pada pemikiran untuk bunuh diri.
 

Tips Mengatasi Insomnia

Kalau Kamu mengalami insomnia, ada beberapa tips untuk menguranginya:

  • Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
  • Kurangi kebiasaan merokok, batai minum alkohol dan kafein.
  • Batasi waktu tidur siang atau jangan terlalu banyak tidur siang, karena dapat mempengaruhi waktu tidur malam.
  • Berolahraga secara teratur di malam hari sebelum tidur.
  • Batasi aktivitas di tempat tidur, termasuk bermain gadget di tempat tidur.
  • Jangan makan atau minum mendekati waktu tidur.
  • Jadikan lingkungan tidur Kamu nyaman. Buat suhu dalam kamar rendah, atur pencahayaan menjadi lebih redup, dan buat ruangan tenang.
  • Berhenti memikirkan hal-hal yang Kamu khawatirkan yang dapat mengganggu waktu tidur Kamu.
  • Kurangi stres dengan melakukan relaksasi, teknik pernapasan, dan meditasi.
  • Pertimbangkan untuk mengikuti terapi kognitif.

Kalau langkah-langkah di atas tidak mengurangi insomnia, maka Kamu perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kalau tidak, insomnia atau gangguan tidur tersebut dapat membuat Kamu depresi dan berujung pada pemikiran untuk bunuh diri.

 

 

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index