Mahasiswa Desak Polda dan Kejati Riau Usut Dana Desa di Rohul

Mahasiswa Desak Polda dan Kejati Riau Usut Dana Desa di Rohul

Riauaktual.com - Ratusan mahasiswa mengatasnamakan Gerakan Anak Negeri Riau (Ganri) berdomisili di Rohul, menggelar aksi didepan Mapolda Riau, Kamis (13/9/2018).

Masa yang dipimpin Fauzi selaku koordinator didepan Mapolda Riau mengatakan, pihaknya meminta agar Kapolda Riau, dan Kejati Riau mengusut terkait adanya dugaan korupsi dana desa tahun 2016 yang dilakukan H Zulyadaini selaku ketua LAM Rohul.

Dalam orasinya, Fauzi mengungkapkan, ada surat perjanjian dan penyataan tentang peminjaman dana desa tahun 2016 yang dilakukan H Zulyadaini selaku ketua LAM Rohul. Dimana surat itu disetujui oleh Bapeda Kabupaten Rohul, Nipzar Sp MSi.

Bahkan, lanjut Fauzi, anggaran dana desa itu dipergunakan untuk kepentingan lain, yakni untuk mesjid Agung Islam Centre.

''Kami minta Polda Riau, agar mengusut temuan itu. Karena aparat disana terkesan tidak bekerja,'' teriak Fauzi.

Fauzi juga meminta agar pihak penegak hukum, segera penyelidikan dan penyidikan tentang surat tersebut.

''Kami menilai tidak ada transparansi dari aparat penegak hukum di Kabupaten Rohul,'' ungkapnya.

Dalam wawancara dengan Fauzi, pihaknya juga menilai, peminjaman atau penggunaan itu tidak diketahui sama sekali oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa selaku SKPD yang mewengani masalah desa yang ada di Rohul.

Fauzi menegaskan, pihaknya meminta Polda Riau dan Kejati agar segera memeriksa Marjoko, Muncar dan Yusuf terkait pengadaan sapi di Rohul tahun 2014 dengan dana sebesar Rp6.090.500.000.

''Banyak kasus terbengkalai di Rohul, maka kami meminta penegak hukum juga memeriksa dan menyelidiki bantuan ternak yang bersumber dari dana APBN, APBD1 dan APBD Kabupaten Rohul yang diduga merugikan negara miliaran rupiah,'' tegasnya.

Dihadapan petugas yang berjaga, Fauzi  meminta kepada Kapolda Riau dan Kejati, agar melakukan pemeriksaan terhadap ternak (Redistei) dikarenakan banyak penyebrangan sapi redis yang tidak jelas.

''Apabila tuntutan kami tidak ditindaklanjuti 7x24 jam maka kami akan datang dengan masa yang lebih banyak,'' tutup Fauzi. (HA)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index