Riauaktual.com - Prabowo Subianto dikabarkan akan bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Rabu (12/9/2018) malam ini.
Pertemuan tersebut digelar di tengah gonjang-ganjing kader, pengurus, pimpinan dan kapela daerah dari Demokrat terang-terangan mendukung Jokowi-Ma’ruf.
Padahal, partai berlambang bintang mercy itu sudah resmi menyatakan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Sandi.
Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief melalui akun twitter pribadinya kembali bercuit.
Ia menegaskan bahwa kebersaaam parpol koalisi oposisi itu sejatinya sudah berbarengan sejak pendaftaran capres-cawapres di KPU RI lalu.
“Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat akan start bareng sejak penetapan KPU 23 september nanti,” tulisnya, Rabu (12/9/2018).
Kali ini, Andi mengakui bahwa benar ada perbedaan antara parpol koalisi oposisi yakni Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat.
Namun, ia juga meyakini bahwa semua perbedaan tersebut akan berbuah kesepakatan.
“Keempat partai ini akan menyatu, tentu saja semua perbedaan yg pasti terjadi akan ada solusinya dan jadi kesepakatan,”
“Agar setelah 23 September laju koalisi bisa lancar,” tutupnya.
Andi memiliki pendangan sendiri mengapa persoalan dan beragam perbedaan itu dibeberkan ke publik.
“Karena koalisi 4 partai ini adalah Koalisi Rakyat, mewakili 4 saluran aspirasi rakyat. Sehingga bukan hanya agar rakyat terlibat dalam perdebatan, namun juga bisa menyumbang solusi dan mengontrolnya,” jelasnya.
Andi menekankan, Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS bukan partai kemarin sore.
Keempat parpol itu juga sudah cukup berpengalaman, termasuk dalam mengelola perbedaan pandangan lalu meramunya untuk kemudian dijadikan kekuatan dahsyat.
Nah, untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandi, Andi mengungkap koalisi oposisi sudah memiliki strategi yang dinamakan Strategi 55.
Yakni meraih sukses di Pilpres 2019 dengan suara dukungan hasil Pemilu 2019 dari masing-masing parpol koalisi oposisi.
“Diharapkan Gerindra 25%, Demokrat 15%, PAN 8% dan PKS 7%. Inilah yang harus publik ketahui dan sengaja diumumkan agar mendapat dukungan,” bebernya.
Ia juga menyatakan tak ambil pusing dengan apa yang berkembang di publik terkait kondisi internal koalisi oposisi.
“Biarlah perbedaan pendapat dan perbedaan strategi empat partai initerus bergulir di ruang publik,”
“Karena itulah cara efektif mengurai perbedaan mendapatkan cara persatuan. Tetapi sejak 23 September nanti semua akan melangkah dengan nafas kemenangan yang sama,” tutupnya.
Sumber : pojoksatu.id
