Zulkifli Hasan Jawab Tuduhan Duit Rp 500 M dari Sandi : Sampah, Hoax

Zulkifli Hasan Jawab Tuduhan Duit Rp 500 M dari Sandi : Sampah, Hoax
Ketum PAN Zulkifli Hasan (int)

Riauaktual.com - Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan merespons tudingan duit Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno terkait pilpres. Zulkifli menyebut tudingan elite Demokrat Andi Arief sampah.

"Itu apa perlu dibahas sesuatu yang nggak ada? Ya nggak usah dibahaslah. Itu bisa dikatakan apa tuh, sampah kan, hoax. Mending ngomong capres sajalah," ujar Zulkifli di depan kediaman Prabowo Subianto di Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018).

Zulkifli menegaskan pembahasan utama saat ini adalah kepastian koalisi. Zulkifli tak menjawab lugas saat ditanya nama Sandiaga Uno yang ditawarkan sebagai cawapres alternatif Prabowo.

"Ini kan detik-detik akhir, ini perkembangannya menarik. Lagi kita ikuti, perkembangannya dinamis. Karena kan terus terang, kalau mau jujur, belum ada satu partai pun yang mengeluarkan surat. Nah, oleh karena itu menarik, kita ikuti saja perkembangan. Hari-hari ini kelihatannya akan panjang, ya. Nggak 24 jam, mungkin 48 jam, nih," papar dia.

Wasekjen PD Andi Arief sebelumnya memberikan pernyataan keras soal koalisi. Andi Arief menuding ada kongkalikong terkait munculnya nama Sandiaga sebagai cawapres.

"Baru tadi malam Prabowo datang dengan semangat perjuangan. Hanya hitungan jam dia berubah sikap karena uang," kata Andi Arief saat dihubungi.

"Sandi Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 M menjadi pilihannya untuk cawapres," sambung Andi.

PKS juga gerah atas tuduhan Andi Arief. Tuduhan itu disebut tak pantas.

"Kami sedang perjuangkan aspirasi ulama dan umat. Sesuatu yang tidak pantas tuduhan tersebut dialamatkan kepada PKS," ujar Wasekjen PKS Abdul Hakim saat dimintai konfirmasi, Rabu (8/8/2018).

PKS menegaskan tetap memperjuangkan rekomendasi Ijtimak Ulama di mana Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri direkomendasikan jadi cawapres Prabowo.

"Sampai saat ini posisi PKS perjuangkan Ijtimak Ulama," terang Hakim.

 


Sumber : detik.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index