Cak Imin Ancam Jokowi, PDIP Beri Pernyataan Menohok

Cak Imin Ancam Jokowi, PDIP Beri Pernyataan Menohok
Presiden Joko Widodo dan Cak Imin.

Riauaktual.com - PDIP tidak mempermasalahkan 'ancaman' yang dilontarkan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terkait posisi cawapres Joko Widodo (Jokowi).

Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari menilai ancaman tersebut adalah taktik Cak Imin agar targetnya tercapai. "Nggak apa-apa, taktik (Cak Imin) agar gol. Nggak (masalah), itu soal taktik dan teknik negosiasi," ujar Eva.

Lebih lanjut, ia pun tidak melihat ada bahaya yang muncul dari ancaman tersebut. Ia menuturkan, resiko yang mungkin terjadi hanya berkurangnya pendukung Jokowi.

"Bahaya gimana? Belum deklarasi sih. Resikonya berkurang pendukung, walau masih ada pendukung yang lain sih," bebernya dilansir laman Detikcom.

Meski begitu, ia mengimbau agar seluruh pihak memberikan waktu kepada Jokowi untuk memilih sosok cawapresnya dengan tenang. Tak hanya itu, ia juga berpesan agar mengesampingkan kepentingan masing-masing terlebih dahulu. 

"Tapi sebaiknya mari beri ruang Pak Jokowi supaya memilih secara leluasa dan tenang demi kepentingan nasional. Mari kepentingan subjektif personal dan gol kita kalahkan. Jokowi orang baik, kerja keras dan tidak punya konflik kepentingan, semata demi bangsa dan negara. Mari para pendukung mendukungnya dengan tulus," ujar Eva.

Sebelumnya Cak Imin 'mengancam' Jokowi harus berduet dengannya pada Pilpres 2019. Jika dia tak digandeng, posisi Jokowi disebut berbahaya. "Buktikan saja. Kalau nggak JOIN (Jokowi-Cak Imin), bahaya," ungap Cak Imin.

Berbagai manuver dilakukan Cak Imin. Mulai dari bertemu dengan Ketum NasDem Surya Paloh yang diketahui dekat dengan Jokowi. Cak Imin juga sowan ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Belakangan, Wakil Ketua MPR itu bertemu dengan Mensesneg Pratikno yang disebut-sebut merupakan tim seleksi cawapres Jokowi. "Dua hari yang lalu saya sowan Bu Mega. Rahasia," tuturnya. (Wan)

 

Sumber: Rakyatku.com 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index