Riauaktual.com - China mengklaim kelompok kapal induk pertamanya telah mencapai kemampuan tempur sistematis awal. Klaim ini muncul hanya seminggu setelah Pentagon menolak China ikut serta dalam latihan militer karena militerisasi Laut China Selatan.
Kapal induk Liaoning adalah kapal induk era Soviet yang diperbaharui yang dibeli dari Ukraina yang menjalani delapan tahun retrofit.
Ini adalah pertunjukan terbaru dari kekuatan militer China, yang telah mengabaikan permintaan AS untuk meninggalkan pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
"Sejak Liaoning ditugaskan pada 2012, telah melalui latihan yang telah menguji secara efektif struktur dan pemeliharaan sistem pertahanan serta formasi serangan komprehensif," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China Ren Guoqiang seperti dikutip dari Fox News, kemarin.
Kapal ini secara konvensional didukung oleh turbin uap dan mampu membawa berbagai jenis pesawat, termasuk pesawat tempur J-15, serta helikopter pengintai dan anti-kapal selam.
Para pejabat militer mengatakan kepada televisi negara China, Liaoning juga membawa rudal anti-udara dan sistem anti-torpedo.
Liaoning telah menjadi bagian dari misi profil tinggi baru-baru ini, termasuk berlayar ke wilayah Laut Cina Selatan.
“Latihan kelompok pembawa telah diperdalam untuk memasukkan operasi tempur di laut lepas. Awalnya telah membentuk kemampuan sistem tempur," kata Ren.
Sedikit yang diketahui tentang program kapal induk terbaru China yang merupakan rahasia negara, tetapi negara itu baru-baru ini memulai uji coba laut dari kapal induk produksi dalam negeri pertamanya yang belum diberi nama.
Para ahli militer China mengatakan kepada media pemerintah bahwa kapal induk baru, yang dibangun di pelabuhan timur laut Dalian, diperkirakan tidak akan memasuki layanan dinas hingga 2020, setelah sepenuhnya dipasang dan dipersenjatai.
Kapal induk baru itu didasarkan pada desain kapal kelas Kuznetsov Uni Soviet, dengan dek lompat gaya ski untuk lepas landas dan pembangkit listrik turbin berbahan bakar minyak konvensional.
Media pemerintah telah melaporkan bahwa China juga berencana untuk membangun kapal induk bertenaga nuklir yang mampu bertahan di laut untuk jangka waktu yang lama.
China memiliki angkatan laut terbesar di dunia dalam hal jumlah kapal, meskipun tertinggal di belakang AS dalam teknologi dan kemampuan tempur.
Negara ini telah menggunakan armada angkatan lautnya untuk mengklaim bahwa hampir seluruh Laut Cina Selatan dan untuk menjangkau lebih jauh ke Samudra Pasifik dan Hindia - sebuah langkah provokatif yang telah meningkatkan ketegangan dengan AS.
Rabu lalu, Pentagon mengatakan pihaknya telah menolak China dari Lingkaran Latihan Pasifik (RIMPAC) terkait laporan negara itu diam-diam meningkatkan operasi militernya.
Awal pekan ini, militer China mengecam AS setelah dua kapal perang Angkatan Laut AS berlayar di dekat pulau Laut Cina Selatan yang diklaim oleh China setelah Beijing mendaratkan pembom berkemampuan nuklir dan menggelar rudal di sana.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional, Wu Qian mengatakan, tindakan provokatif adalah pelanggaran serius terhadap kedaulatan Tiongkok.
