PEKANBARU, RiauAktual.com - Masalah pemadaman lampu oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang selalu terjadi hampir tiap tahun di kritik pedas oleh Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Pekanbaru Roni Amriel SH.

Kepada Wartawan, Selasa (27/08/2013), Roni mengatakan, kalau memang managemen PLN baik tingkat pusat atau daerah tidak mampu mengatasi krisis listrik ini, " Harakiri" (red Bunuh diri ala  Jepang) saja, karena memang management PLN tidak mempunyai program yang jelas untuk mengatasi krisis listrik khususnya di Riau ini.

"Masalah krisis listrik ini bukan baru ini saja sudah puluhan tahun terjadi namun managemen PLN tidak mampu mengatasinya, kalau memang tidak mampu sebaiknya seluruh management PLN, harakiri saja," ujar Roni dengan kesal.

Dilanjutkan Roni, PLN seperti tidak mempunyai tenaga ahli dalam membuat planning tentang kelistrikan, dari tahun ke tahun selalu saja krisis listrik tidak mampu diatasi. "Seharusnya PLN sudah mempunyai data berapa kekurangan listrik di Indonesia dan seluruh Provinsi dan Kabupaten yang ada, jangan selalu alasan klasik yang muncul bahwa pemadaman karena kekurangan daya atau bencana alam," tegasnya.

Roni juga mengatakan, PLN seperti tidak mempunyai SDM yang mumpuni dalam mengatasi krisis listrik ini karena sampai hari ini krisis listrik tidak juga teratasi oleh management PLN di seluruh indonesia.

"Kalau memang tidak mempunyai SDM datangkan tenaga dari luar, biar masyarakat tidak terus menderita karena krisis listrik ini," tutur Roni.

Roni juga mengatakan bahwa Management PLN lebih Bodoh dari Keledai, keledai saja tidak mau jatuh di lubang yang sama, ini Management PLN mau, artikan sendiri saja," ujarnya.

Parahnya lagi, menurut Roni, disaat masyarakat krisis listrik karyawan PLN justru hidup sejahtera dengan penghasilan di atas rata-rata pegawai negeri sipil lain. "Kalau kita lihat karyawan PLN justru hidup sejahtera disaat masyarakat menderita karena krisis listrik ini," tuturnya.

Seharusnya PLN memberikan discon kepada masyarakat pelanggannya karena seringnya pemadaman ini karena ini bukan salah konsumen tapi murni kesalahan pihak management PLN yang tidak mempunyai program tentang ketersediaan listrik yang cukup untuk masyarakat.

"Jangan sampai tunggu masayarakat muak dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan karena melihat tidak ada program yang jelas untuk mengatasi krisis listrik ini," pungkasnya.

Laporan: Can
Editor: Riki