Riauaktual.com - Gerakan hastag 2019 Ganti Presiden (#2019GantiPresiden,red) belakangan kian marak dan selalu menjadi trending topic di sejumlah media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter. Namun selain itu, gerakan #2018GantiGubri juga mulai menjangkiti masyarakat Riau yang akan melaksanakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau pada 27 Juni mendatang.
Bahkan sejumlah pemuda-pemudi Riau yang tergabung ke dalam organisasi sayap Partai Nasdem yakni DPW Garda Pemuda Nasdem Riau, kini mulai mengviralkan gerakan #2018GantiGubri dengan berkoordinasi dengan sejumlah parpol koalisi seperti PAN dan PKS. Hal ini bertujuan, agar generasi muda bisa memberikan perubahan terhadap nasib Riau 5 tahun ke depan.
"Sebagai generasi muda Riau, sudah selayaknya kita memberikan kontribusi melalui ajang Pilgubri 2018. Pasalnya, 1 suara saja akan menentukan nasib Riau ke depan. Ganti Presiden ntar aja di 2019, tahun ini kita wajib ganti Gubernur dulu lah. Kalau pilihan kita, ya sudah jelas paslon nomor urut 1 yakni Syamsuar - Edy Nasution, yang sudah diusung oleh Partai Nasdem, PAN dan PKS," ujar Reno selaku Wakil Ketua Bidang Keagamaan DPW Garda Pemuda Nasdem Riau, saat berbincang dengan Detakriaunews.com, Rabu (11/04) siang.
Hal senada juga diungkapkan Dona, selaku Wakil Ketua Bidang Kesenian DPW Garda Pemuda Nasdem Riau. Menurutnya, gerakan #2018GantiGubri harus diviralkan guna memberikan perubahan bagi Riau ke depan yang memang sudah lama dinantikan oleh masyarakat Riau. Jika bukan sekarang, kapan lagi? Jika bukan kita, siapa lagi?
"Saya lihat di FB, Instagram dan Twitter sudah heboh dengan gerakan #2018GantiGubri. Boleh saja kita ganti Gubernur di 2018 ini, kan ini demi perubahan Riau ke depan. Kalau pilihan, sudah jelas jatuh kepada paslon nomor urut 1 yakni Syamsuar - Edy Nasution. Beliau sudah teruji dan terbukti, jadi jangan ragu dan bimbang untuk memilih mereka khususnya bagi generasi muda dan pemilih pemula," ungkap Dona.
Berbeda dengan pelaksanaan ajang Pilgubri 5 tahun yang lalu, ajang Pilgubri 2018 ini memberikan warna tersendiri karena paslon bersama Timses juga harus terjun dan eksis di media sosial. Meski demikian, Bawaslu sebagai pengawas akan tetap menjalankan tugasnya dalam memantau dan menindaklanjuti setiap pelanggaran yang dilakukan paslon, baik saat kampanye dilapangan atau di media sosial. (*)
