Riauaktual.com - Korban miras oplosan di Cicalengka, Kabupaten Bandung terus bertambah hingga mencapai 24 orang.
Angka itu berdasarkan data RSUD Cicelangka, sampai dengan Senin (9/4/2018) pukul 22.30 WIB.
Namun, jumlah itu kemudian bertambah menjadi 24 orang meninggal per Selasa (10/4/2018) pukul 00.00 WIB.
Ketua Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Kecamatan Cicalengka, Agus Bukhori menyatakan, pihaknya bersama polisi sudah berusaha mencegah peredaran miras maut sejak akhir pekan kemarin.
Dalam penelusuran tersebut, ditemukan beberapa penjual miras oplosan serupa yang mengakibatkan total 69 orang tumbang itu.
Yang cukup mengejutkan, miras oplosan itu dijual dengan sangat murah dan terjangkau.
“15 ribu. Itu yang sudah oplosan. Sudah kemasan botol mineral plastik. Ada yang jual murni juga,” beber Agus kepada PojokSatu.id di RSUD Cicalengka.
Tak kalah mencengangkan, miras oplosan dimaksud telah dicampur dengan berbagai macam bahan yang jelas-jelas sangat beracun jika dikonsumsi.
Selain zat pewarna dan akohol murni, miras tersebut ternyata juga ditambahkan antiseptik atau pembersih luka, Rivanol.
“Iya, itu hasil medis ternyata Rivanol, yang untuk pembersih luka luar itu,” ungkapnya.
Berdasarkan penelusuran Rivanol adala jenis antiseptik dan khusus untuk membersihkan luka luar.
Kegunaan antiseptik ini juga untuk membersihkan luka borok dan bernanah.
Salah satu penggunaannya adalah untuk melakukan rendam duduk pada penderita bisul yang berada di dekat anus.
Dengan kandungan yang ada di dalamnya, Rivanol bisa membunuh bakteri atau menghambat pertumbuhan kuman-kuman pada luka.
Direktur Utama RSUD Cicalengka, Yani Sumpena menyatakan, awalnya korban meninggal sampai dengan Senin (9/4/2018) pukul 22.30 berjumlah 22 orang.
Akan tetapi, jumlah itu kemudian bertambah lagi setelah dua korban lainnya.
“Iya, tadi dua lagi yang meninggal dunia,” ungkap Yani.
Sumber : pojoksatu.id
