Lonjakan Harga Sembako Imbas Dari Kenaikkan Harga

DPRD Pekanbaru Tunggu Langkah Antisipasi Dari Disperindag

DPRD Pekanbaru Tunggu Langkah Antisipasi Dari Disperindag
Ketua Banleg DPRD Pekanbaru Zaidir Albaiza SH. FOTO: Riki

PEKANBARU, RiauAktual.com - Kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) telah berdampak pada kenaikkan harga ongkos angkutan umum di Kota Pekanbaru. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) diminta proaktif melakukan pemantauan harga sembilan bahan pokok (Sembako) di pasaran.

Hal ini dikatakan Ketua Badan Legislasi (Banleg) DPRD Kota Pekanbaru Zaidir Albaiza SH yang juga anggota Komisi II, saat berbincang di DPRD, Kamis (27/6/2013). Kata Zaidir, kenaikkan harga BBM akan menjadi sumber kenaikkan harga kebutuhan lainnya di tengah masyarakat.

"Agar harga bahan pokok di pasaran tetap stabil, tentu Disperindag harus bisa melakukan kontrol, mempersempit peluang pedagang yang ingin menaikkan harga barang. Hal ini diperlukan agar penderitaan masyarakat tak bertambah pedih lagi," kata Zaidir yang juga pedagang ini.

Pedagang juga diminta tidak menaikkan harga dengan memanfaatkan situasi mahalnya harga BBM dan ongkos angkutan umum yang telah disiapkan Pemko Pekanbaru dalam bentuk Peraturan Walikota. Meskipun tak bisa dipungkiri, sejak diumumkannya kenaikkan harga BBM sepekan lalu, saat ini sudah berimbas kepada naiknya sejumlah kebutuhan pokok.

"Memang saat ini keadaan sangat genting, BBM naik, harga kebutuhan naik, ditambah lagi saat ini masyarakat tengah mendaftarkan anaknya masuk sekolah, belum lagi kebutuhan bulan Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan nanti tahun baru. Pemerintah kali ini memang harus membuat suatu kebijakan untuk mengurangi sedikit beban masyarakat," harap Zaidir.

Mengurangi beban di sini, kata Zaidir, yakni dengan menggelar pasar murah. Jika biasanya pasar murah hanya di waktu-waktu tertentu saja, maka saat ini pasar murah seharusnya dilakukan sesering mungkin. Dengan harapan, beban masyarakat di tengah keterpurukan ekonomi akan membaik.

"Selain itu, pemerintah juga diminta menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat tidak akan kesulitan lagi jika pendapatannya diimbangi dengan kebutuhan. Jangan sampai naiknya harga BBM, tapi lapangan pekerjaan bertambah sulit," sebut Zaidir.

Kenaikkan harga angkutan umum, tambah Zaidir, diharapkan tidak dilakukan sepihak oleh pemerintah saja. Sebelum menaikkan ongkos angkutan umum, pemerintah diminta terlebih dahulu melakukan jejak pendapat dan sosialisasi dengan masyarakat.

"Harus disesuaikan, jangan terlalu tinggi. Naiknya seimbang dengan kenaikkan harga BBM. Kita sesuaikan betul dan pertimbangkan dulu sebelum menaikkan ongkos itu," pungkasnya.

Laporan: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index