Penggusuran Pasar LKMD Desa Tanah Merah Siak Hulu Ricuh

Penggusuran Pasar LKMD Desa Tanah Merah Siak Hulu Ricuh
Alat berat saat melakukan penggusuran di Pasar LKMD di Desa Tanah Merah Siak Hulu, Kampar. FOTO: AN

SIAKHULU, RiauAktual.com - Sesuai dengan Surat Penetapan Pembongkaran dari Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten kampar, nomor 640/SKTR-SET/2013/630, yang menetapkan pembongkaran bangunan, gedung, dan lainnya yang berdiri di lokasi Pasar Tradisional Ilegal Tanah Merah, Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu, yang dimiliki Rusli Nurdi dan kawan-kawan, maka pagi tadi, Rabu (26/6/2013), Tim Yustisi dari pemerintah Kabupaten kampar, yang terdiri dari Satpol PP, TNI, dan kepolisian melakukan penggusuran di lokasi pasar tersebut.

Proses penggusuran bangunan yang berdiri di Pasar yang disebut warga setempat sebagai Pasar LKMD ini mendapat penyerangan dari pedagang dan warga. Bahkan, bentrok tak bisa dihindari dan diatasi, karena pedagang dibantu warga melakukan aksi lempar batu ke petugas dan alat berat.

TNI dan petugas keamanan lainnya tampak kewalahan mengamankan pedagang yang semakin bringas. Bahkan, anggota Satpol PP ada yang dikeroyok dan dilempari batu. Aparat akhirnya menembakkan gas air mata agar massa mundur.

Hingga sore ini, di tempat kejadian suasananya belum kondusif. Karena mendapat perlawanan, petugas hanya menggusur 6 Ruko saja, sementara 15 Ruko lagi, digusur selepas lebaran nanti.

"Katanya hanya 2 Ruko, rupanya lebih, makanya kami berontak karena ini diluar kesepakatan," kata salah seorang warga pedagang, Fatma saat berbincang dengan RiauAktual.com di lapangan.

Dalam penggusuran ini, 2 alat berat jenis eskavator diturunkan. Manurut Kasatpol PP Kampar Dasril, penggusuran memang harus dilakukan. "Sudah perintah dari atasan, penggusuran memang harus dilakukan,' tegasnya.

Kapolsek Siak Hulu M Sembiring yang turun ke lapangan mengatakan, penggusuran akhirnya ditunda karena suasana semakin tidak kondusif. Untuk menghindari jatuhnya korban, maka penggusuran hanya dilakukan terhadap 6 unit Ruko saja.

"Selebihnya selepas lebaran nantilah," ungkapnya.

Warga dan pedagang masih tetap berjaga-jaga di lokasi pasar guna menghindari terjadinya penggusuran lagi. "Kami tak segan-segan, kalau kesepakatan awal dilanggar, kami akan bakar alat berat ini," kata pemuda yang berbadan agak kurus, yang menyebut bahwa kesepakatannya, penggusuran bukan dilakukan sekarang, melainkan bulan depan selepas lebaran.

Tak ada korban jiwa dalam bentrok ini, namun sepeda motor salah seorang warga bernama Arif hilang di lokasi bentrok. Hingga sore ini belum berhasil ditemukan.

Laporan: Ade Lestari
Editor: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index