Perang Arab Saudi dan Iran Mungkin Terjadi dalam 10 Sampai 15 tahun Lagi

Perang Arab Saudi dan Iran Mungkin Terjadi dalam 10 Sampai 15 tahun Lagi
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. (Foto: Reuters)

Riauaktual.com - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman memperingatkan bahwa perang antara Arab Saudi dengan Iran bisa terjadi dalam 10 sampai 15 tahun lagi jika komunitas internasional tidak menjatuhkan sanksi yang lebih berat kepada Iran. Hal itu diungkapkan MbS, julukan bin Salman dalam sebuah wawancara pekan ini.

Pria yang saat ini dianggap sebagai pemimpin de facto Arab Saudi itu tengah melakukan kunjungan bersejarah ke Amerika Serikat. Dalam wawancara dengan Wall Street Journal, MbS mendesak diberlakukannya pembatasan yang lebih berat untuk menambah tekanan bagi Iran.

"Jika kami tidak berhasil dalam apa yang kami coba lakukan (menjatuhkan sanksi terhadap Iran), kami kemungkinan akan berperang dengan Iran dalam 10-15 tahun," kata MbS sebagaimana dilansir RT, Jumat (30/3/2018).

Teheran dan Riyadh telah berseteru dalam berbagai isu di Timur Tengah sejak beberapa tahun lalu. Kedua negara saling berbeda pendapat dan berada di pihak yang berseberangan dalam beberapa konflik di kawasan, termasuk konflik di Suriah dan Yaman.

Perjalanan MbS ke Amerika Serikat dan pertemuannya dengan Donald Trump hanya menambah semakin menambah panas hubungan kedua negara yang sudah tegang. Iran melihat seluruh tur tersebut sebagai upaya MbS untuk mempromosikan dirinya menjelang saat dia dipastikan naik takhta sebagai Raja Arab Saudi di masa mendatang.

Sebelum kunjungannya ke Amerika Serikat, pria berusia 32 tahun itu telah menyatakan bahwa Arab Saudi akan terjun ke dalam perlombaan senjata nuklir jika Iran berhasil mengembankan senjata pemusnah massal. MbS bahkan menyebut pemimpin Iran sebagai Hitler yang baru.

Arab Saudi adalah salah satu pengkritik Kesepakatan Nuklir yang dicapai oleh Iran dan enam kekuatan dunia pada 2015. Perjanjian tersebut mencabut sejumlah sanksi ekonomi Iran sebagai ganti pembatasan program nuklir oleh Teheran. Iran dinyatakan patuh pada kewajibannya dalam perjanjian itu dan sejumlah sanksi dicabut mulai Januari 2016. (Wan)

 

Sumber: Okezone.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index