PSI Jangan Asbun, Belajar Politik Dulu sebelum Bicara

PSI Jangan Asbun, Belajar Politik Dulu sebelum Bicara
Ketua Umum PSI Grace Natali paparkan nama-nama cawapres untuk Jokowi. Foto via RMOL

Riauaktual.com -  Partai Solidaritas Indonesia (PSI) harus belajar politik terlebih dahulu baru bicara soal land reform atau reformasi agraria.

Dengan begitu, nantinya bisa bicara berdasarkan data, bukan berstatemen asal bunyi guna mencari muka di hadapan Presiden Joko Widodo.

Demikian disampaikan Kordinator Komunitas Relawan Sadar (KORSA) Amirullah Hidayat menanggapi pernyataan Wakil Sekjen PSI Danik Eka Rahmaningtyas.

Hal itu disampaikan menanggapi Danik yang mengatakan Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais telah melakukan kebohongan publik dan bikin hoax terkait penguasaan tanah 74 persen oleh segelintir orang.

Menurutnya, mental yang ditunjukkan PSI adalah sangat berbahaya bagi masa depan politik kebangsaan di negeri ini.

“Sebab berpolitik itu untuk membangun bangsa, bukan hanya untuk memuaskan hawa nafsu syahwat bisa berkuasa,” ujar Amirullah kepada Kantor Berita Politik RMOL (grup pojoksatu.id), Kamis (29/3/2018).

Terlebih, lanjutnya, pernyataan tersebut dikeluatka PSI melalui Wakil Sekjen.

“Sangat terkejut kita mendengarnya,” sambungnya.

Amirullah menjelaskan, sikap PSI tersebut sangat melukai hati rakyat Indonesia yang banyak tanahnya dirampas oleh mafia tanah.

Karena itu, ia menyarankan agar PSI mendatangi langsung Pulau Sumatera, Kalimantan atau Sulawesi.

“Lihat di sana bagaimana penguasaan lahan oleh mafia tanah yang notabene pengusaha-pengusaha besar di Jakarta,” ujar eks relawan Jokowi ini.

Ia kemudian mencontohkan penguasaan 5 juta hektar lahan oleh Sinarmas.

“Silakan PSI mengumpulkan data soal itu, baru bicara ke media,” kecamnya.

Ditambahkannya, secara pribadi dia sangat bangga awal-awal PSI berdiri, karena mengklaim sebagai partai anak muda.

Tetapi kemudian, ia menilai PSI tidak dapat menunjukkan idealisme. Malah hanya berpolitik praktis untuk berkuasa dengan segala cara.

“Jelas kecewa,” katanya.

Ia kemudian menyindir langkah PSI yang ‘menyodorkan’ 12 nama cawapres untuk Jokowi sekaligus susunan menteri untuk periode 2019-2024.

“Padahal kita yakin Jokowi hanya satu periode saja. Ini makin membuktikan PSI hadir hanya ingin berkuasa saja,” tutup Amirullah.

 

Sumber : pojoksatu.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index