Cerita di Balik Pembacokan Anak Kapolrestabes, Berawal dari Baterai HP

Cerita di Balik Pembacokan Anak Kapolrestabes, Berawal dari Baterai HP
Raynaldi (baju batik) anak Kapolretabes Bandung yang menjadi korban Begal di Pasar Minggu. Foto: Instagram/raynaldikusheriadi

Riauaktual.com - Aksi pembacokan Raynaldi Kusheriadi (21) anak kedua Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo dipicu karena baterai handphone (HP)nya.

Aldi, panggilan akrab Raynaldi semula berniat menginap di rumah H.Krisnadar Setiawan. Namun, niat itu mendadak berubah begitu melihat persediaan baterai HP miliknya nyaris habis, dan butuh diisi (charge).

Aldi pun segera mengambil alat pengisian baterai (charger) dan menghubungkannya ke soket listrik. Akan tetapi, charger tidak berfungsi sehingga dirinya memutuskan untuk kembali ke rumah untuk mengecharge HP-nya.

Malam itu, Agiel Akhfaris, teman akrabnya itu bersedia menemani dirinya pulang ke rumah. Agiel, yang menjadi saksi pembacokan ini pun bergegas mengantar teman sejak kecilnya itu menggunakan sepeda motor Yamaha NMax hitam.

Malam itu, Agiel duduk di bangku kendali motor dengan Nopol B 4505 SCJ membonceng Aldi. Saat itu, waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 WIB, keduanya tancap gas dengan motor hitam tersebut.

Tidak berapa lama melintas dari lokasi, Agiel disergap dua motor yang sempat memepet kendaraannya. Begal yang berjumlah lima orang itu menggunakan dua motor, yakni dua orang naik Honda Scoopy dan tiga orang lainnya menggunakan Honda Supra.

Agiel mampu meloloskan diri dari sergapan begal pertama. Akan tetapi, kelompok begal itu kembali mengejar Agiel dan Aldi. Saat dihadang kedua kalinya, Agiel tak berkutik. Di saat itu lah pelaku mengayunkan senjata tajam mengenai pinggang Aldi hingga luka 15 jahitan.

Pelaku langsung kabur tancap gas meninggalkan mangsanya. Sedangkan Agiel meneruskan perjalanan ke arah Rumah Sakit Siaga untuk mengobati luka temannya itu.

Baca: Saksi Pembacokan Anak Kapolrestabes Tak Berani Pulang ke Rumah

"Jadi dia awalnya ingin menginap. Tapi dia mau ngecas HP. HP-nya mungkin habis baterai tapi chargernya rusak. Jadi dia pulang ke rumah dulu untuk ngecharge. Menurut keterangan kemarin seperti itu," ujar Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Harsono dikutip dari Kriminologi.id, Rabu, 14 Maret 2018, kemarin.

Saat ditanya siapa sosok H. Krisnadar Setiawan, yang niat awal Aldi ingin menginap di rumahnya, Harsono mengaku tidak tahu.

"Saya juga kurang tahu," ujarnya.

Pada saat perjalanan pulang itu lah,  lanjut Harsono, Aldi dibacok oleh segerombolan orang tidak dikenal.

"Di situlah mereka kena. Bukan dibegal ya. Kalau dibegal ada barang yang diambil loh. Ini nggak ada barang yang diambil," ujar Harsono.

Sejak peristiwa pembacokan itu, Agiel saksi mata tidak berani pulang ke rumahnya. Agiel memilih tinggal bersama Aldi di rumah orangtuanya Kompleks Polri Pejaten Barat, Jakarta Selatan. Pihak keluarga melalui Sigit, kakak Agiel mengatakan adiknya itu menginap di rumah Aldi karena pertimbangan keamanan.

Sementara itu, saat Kriminologi.id menyambangi rumah Kombes Pol Hendro Pandowo, ayah korban pembacokan ternyata tak berpenghuni. Rumah dua lantai yang berada di kawasan perwira menengah dan perwira tinggi Kepolisian itu sepi, meski terlihat bersih dan terawat.

Petugas keamanan kompleks itu menyebutkan rumah Hendro sudah lama kosong dan hanya dihuni sopirnya. Itu pun hanya pulang seminggu sekali.

 

Sumber : kriminologi.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index