Era 5G Segera Dimulai, Siap-siap Ganti Gawai

Era 5G Segera Dimulai, Siap-siap Ganti Gawai
Ilustrasi teknologi 5G. ( Foto: Istimewa )

Riauakrual.com - Persaingan untuk menghadirkan layanan nirkabel super kencang 5G makin sengit, dan pada akhir tahun ini teknologi tersebut diperkirakan sudah bisa dimanfaatkan secara komersial.

Jaringan 5G disebut-sebut akan membuka cakrawala baru teknologi informasi dan telekomunikasi karena memungkinkan dipakainya mobil tanpa sopir atau self-driving car, pengunduhan video secara kilat, dan juga pengembangan konsep smart city.

Seperti diulas kantor berita AFP, Selasa (27/2), dalam ajang Mobile World Congress di Barcelona tahun ini berbagai perusahaan sudah memastikan bakal menerapkan versi awal 5G.

Negara-negara yang paling siap menerapkannya adalah Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.

Di Barcelona, perusahaan teknologi Tiongkok Huawei merilis chipsetkomersial pertama yang diklaim memenuhi standar jaringan nirkabel 5G. Jaringan ini sangat cocok untuk aplikasi virtual realitydan video resolusi tinggi atau HD (high definition).

Perusahaan telekomunikasi terbesar Korea Selatan, KT Corp, sudah menggunakan layanan 5G selama perhelatan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang dan saat di Barcelona memamerkan tablet 5G pertama di dunia.

Pada Desember, industri telekomunikasi hanya menyetujui prinsip dasar 5G dan pengembangan jaringannya masih akan butuh waktu lama.

Kebanyakan dari yang diklaim sebagai 5G sekarang sebetulnya hanya "lebih menyerupai LTE++", atau versi lebih baik dari jaringan 4G yang ada sekarang di sebagian besar negara maju, kata Carole Manero, direktur lembaga peneliti ekonomi digital Prancis, IDATE.

"Banyak sekali pemanfaatan 5G untuk tujuan marketing," ujarnya.

Standar yang umum mengenai 5G baru akan diumumkan kemudian, jadi yang sedang berlangsung sekarang barulah versi pertama dan akan mengalami banyak evolusi seperti dalam kasus 4G, kata analis dari BMI Research, Dexter Thillien.

Investasi Besar
Perusahaan-perusahaan teknologi mengeluarkan dana besar untuk mengembangkan produk yang bisa mengambil manfaat dari jaringan 5G.

"Kami berinvestasi besar-besaran di 5G, sekitar US$ 600 juta per tahun untuk riset dan pengembangan," kata Eksekutif Direktur Huawei, Ryan Ding.

Para operator telekomunikasi juga banyak berinvestasi dalam mengembangkan jaringan 5G karena khawatir tertinggal dari para kompetitor.

Menurut asosiasi operator seluler global GSMA, jaringan 5G akan mencakup 14 persen koneksi nirkabel global pada 2025.

CEO Deutsche Telekom, Timotheus Hoettges, memperkirakan biaya menyediakan jaringan 5G di Eropa saja akan mencapai €300-500 miliar.

Industri telekomunikasi akan berinvestasi senilai US$ 275 miliar di Amerika Serikat untuk mengembangkan jaringan 5G di sana, kata Kepala Eksekutif Sprint, Marcelo Claure.


 

Sumber: AFP

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index