Pertemuan Keluarga Dengan Penganiaya Kiai di Lamongan Diwarnai Histeris

Pertemuan Keluarga Dengan Penganiaya Kiai di Lamongan Diwarnai Histeris
Penyerang kiai di Lamongan bertemu keluarga. ©2018 Merdeka.com

Riauaktual.com - Nandang Triyana, pelaku penganiayaan terhadap KH Hakam Mubarok, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur didatangi keluarganya.

Kedatangan keluarga Nandang ke Rumah Sakit Bhayangkata Polda Jawa Timur itu diwarnai histeris. Sudah empat tahun lebih, pemuda 23 tahun itu tidak pulang rumah di Lemahbang Kulon, Kabupaten Cirebon, dan tiba-tiba dipertemukan di rumah sakit.

Nandang berada di dalam ruang yang tertutup terali besi. Terlihat keluarga memeluk Nandang dari luar terali besi, lantaran tidak bisa masuk ke dalam. Suasana pertemuan antara ibu Sriana dan anak tersebut menjadi haru dan histeris.

"Nandang, Nandang anakku," kata Sriana yang terus memanggil anaknya sambil menangis, Rabu (21/2).

Melihat kondisi ini, Sriana berulang kali pingsan. Sementara sang ayah, Satibi bin Ratum tidak bisa berbuat banyak.

Di sela itu, Sriana menjelaskan, kalau anaknya terindikasi mengalami gangguan jiwa sejak kelas 2 SMP. Dia mengetahui keberadaan anaknya dari Kepolisian.

"Saya diberitahu sama Pak Polisi, kalau anak saya yang dilaporkan hilang ada diSurabaya," ujar dia.

Secara terpisah Kapolres Lamongan AKBP Feby Hutagalung menjelaskan, perkara penganiayan terhadap KH Hakam hingga kini masih didalami. Meski begitu, Nandang akan masih tetap akan dipantau.

"Dari hasil interogasi serta penyelidikan yang telah kami lakukan ada hikmah di balik peristiwa itu, upaya maksimal kami dan Kapolres Cirebon mempertemukan Nandang dengan keluarganya berbuah hasil," kata AKBP Feby Hutagalung.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menuturkan, penganiayaan sampai intimidasi yang banyak beredar itu tidak benar. Termasuk mengenai informasi bahwa apa yang terjadi dikatakan rekayasa itu tidaklah benar.

"Ini tidak ada rekayasa, maupun by design. Ini memang terjadi, dan faktanya Nandang Triyana mengalami gangguan jiwa," katanya.

"Tapi, yang perlu dipahami, dimengerti adalah endingnya (akhir) usai dipertemukan dengan keluarganya yang empat tahun lebih berpisah, keluarga juga berterima kasih ke Kapolres Lamongan dan Cirebon, semua punya perasaan, jangan lagi ada isu yang tidak benar terkait penyerangan," pungkas Barung. (Wan)

 

Sumber: Merdeka.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index