Riauaktual.com - Sebanyak 18 Kepala Keluarga yang bermukim dekat semburan gas bercampur lumpur terpaksa diungsikan ke lokasi yang lebih aman. Pasalnya semburan gas di RT 10 Sepinggan Raya, Balikpapan, Kalimantan Timur itu semakin kencang dan mengeluarkan bau yang khas.

Warga juga diharuskan mengenakan masker untuk menjaga saluran pernapasan. "Semua keluarga pakai karena nggak cuma berbau, juga berdebu seperti pasir," kata seorang warga, Erna, Jumat (10/11/2017).

Tidak hanya diungsikan, warga juga dilarang menyalakan api. "Nggak boleh masak. Alhamdulillah, masih dapat bantuan nasi bungkus untuk konsumsi," lanjutnya yang hingga kini masih merasa waswas jika semburan itu semakin kencang dan berlumpur seperti di Lapindo.

Ketua RT 10 Sepinggan Raya, Faizal mengatakan, semburan tiba-tiba aktif setelah sebelumnya sempat normal. Bahkan tinggi semburan yang juga membawa material lumpur itu hingga 30 meter.

"Mulai aktif sore kemarin sekitar 16.45 Wita dan merupakan sumur untuk memenuhi kebutuhan air bagi pekerja proyek apartemen," ucap Faizal dan warga yang bermukim dekat semburan telah dievakuasi ke rumah keluarga masing-masing dan ada yang ditampung tetangga.

"Warga yang tinggal di radius 100 meter dari lokasi telah diungsikan dan larangan menyalakan api baik untuk memasak maupun merokok masih berlaku," tegasnya.

Berdasarkan pantauan dilapangan, sumur yang menjadi sumber semburan gas berlumpur itu telah ditutup dengan semen cor menggunakan ekskavator. Garis polisi juga terpasang di sekitar sumur yang gas berapinya menghanguskan 3 rumah dan bedeng 4 pintu serta membuat 4 warga mengalami luka bakar pada 6 November kemarin. (okezone.com/wan)