Subhanallah, Cara Hewan Berkomunikasi Dijelaskan dalam Alquran dan Sains

Subhanallah, Cara Hewan Berkomunikasi Dijelaskan dalam Alquran dan Sains
Kelelawar (Foto: Reuters)

Riauaktual.com - Komunikasi tak hanya dilakukan manusia, tetapi hewan juga melakukan komunikasi antara satu dengan yang lainnya untuk saling memahami.

Manusia bisa berkomunikasi dengan berbicara setelah seluruh masyarakat menyepakati arti dari suatu bunyi. Bunyi-bunyi yang sudah disepakati artinya lantas digabungkan dalam susunan yang tepat untuk menjadi kalimat, yang pada tahap selanjutnya akan membentuk bahasa.

Bahasa dari suatu kelompok masyarakat dengan masyarakat di tempat lain bisa berbeda. Namun, ini tak berlaku dengan hewan.

Dalam bidang biologi, bahasa dan sistem komunikasi hampir mirip. Definisi bahasa yang resmi telah diberikan oleh para ahli linguistik. Tapi, kata bahasa banyak digunakan bukan dalam bentuk bahasa yang benar, seperti bahasa tubuh, bahasa pemrograman, dan lain-lain.

Dalam dunia biologi juga dikenal kata bahasa untuk mengekspresikan sistem komunikasi, misalnya bahasa burung, bahasa tarian lebah, dan sebagainya.

Dengan begitu, kata bahasa dalam artian informal merupakan suatu sistem komunikasi. Misalnya, apakah lumba-lumba punya bahasa atau sistem komunikasi? Jawabannya adalah punya.

Hewan memiliki cara untuk memberitahu sesuatu kepada jenisnya dengan berbagai cara yang mereka kuasai, bahkan antarjenis. Bunga, misalnya, bisa berkomunikasi (misal dengan warna dan bau) tentang tingkat kesiapan penyerbuknya dengan kelelawar, kupu-kupu, lebah, lalat, dan sebagainya.

Dikutip dari buku Tafsir Ilmi, Hewan dalam Perspektif Alquran dan Sains, Selasa (19/9/2017), sel dalam tubuh manusia yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan harus saling kerjasama tentunya memiliki sesuatu sistem untuk berkomunikasi.

Untuk hal itu, suatu sistem sinyal kimiawi digunakan untuk berkomunikasi antarsel yang sama, sel lain yang berdekatan, maupun sel lain yang letaknya berjauhan. Tanpa adanya komunikasi itu tidak akan ada tubuh seperti yang manusia kenal saat ini.

Ada satu ayat dalam Alquran yang memperlihatkan adanya komunikasi dalam dunia hewan. Ayat tersebut berbunyi, "Dan, untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, 'Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tak menyadarinya (Qs. An-Naml/27: 17-18".

Ayat ini menggambarkan sistem komunikasi antar semut, yang sangat mungkin menggunakan bahan yang bersifat kimiawi. Belum lama ini manusia baru bisa memahami bahwa semut, begitu juga jenis hewan lainnya, melakukan komunikasi antarindividu jenis dengan berbagai cara, di antaranya feromon.

Feromon banyak dikenal dalam kaitan dengan urusan kawin pada dunia hewan. Hewan betina akan memproduksi feromon untuk mengiklankan bahwa dirinya sudah siap kawin. Hewan jantan akan menciumnya dan segera menghampiri betinanya.

Senyawa kimia merupakan salah satu bahan yang digunakan hewan untuk berkomunikasi. Komunikasi juga bisa hewan lakukan dengan cara bersentuhan langsung, dengan menggunakan suara, dan juga dengan ekspresi dalam bentuk warna.

 

Sumber : okezone

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index