Riauaktual.com - Badai Irma melanda wilayah Florida, Amerika Serikat. Badai tersebut menghasilkan angin kencang atau tornado dan terpantau melalui satelit NASA.

Dilansir Space, Senin (11/9/2017), badai kolosal membuat pendaratan di pantai utara Kuba pada Jumat atau 8 September 2017. Menghasilkan topan Kategori 5, badai bergerak ke arah barat laut sepanjang pesisir dengan kecepatan sekira 9 mph (15 kilometer per jam), menurut laporan National Hurricane Center (NHC).

Badai Irma kemudian turun menjadi Kategori 3 saat pukul 11 siang EDT (1500 GMT) pada Sabtu. NHC mengatakan, Irma diperkirakan akan memperkuat kekuatan setelah menjauh dari Kuba dan badai itu menjadi kuat ketika mendekati Florida.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, pejabat NASA meramalkan bahwa inti Irma akan terus bergerak di dekat atau di lepas pantai utara Kuba. Badai tersebut diperkirakan bergerak di sepanjang atau di dekat pantai barat daya pada Minggu sore.

NASA's Kennedy Space Center di Cape Canaveral Florida di sepanjang pantai timur tengah negara bagian itu, ditutup dalam persiapan untuk kedatangan badai tersebut. Sementara itu, NASA juga mengunggah penampakan badai Irma yang ditangkap dari luar angkasa.

Satelit cuaca yang dioperasikan oleh NASA dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memonitor badai dari luar angkasa sejak terbentuk di Samudra Atlantik pada minggu ini.

Informasi yang beredar sebelumnya mengungkapkan, warga setempat yang masih berada di rumah diminta untuk tidak keluar. Hal ini mengingat kekuatan tornado yang cukup besar.

Peringatan tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Florida, Rick Scott. "Tornado setinggi 5 meter ini memiliki kekuatan yang menghancurkan dan bisa saja menghantam rumah Anda. Meski kecepatan angin sudah melambat jangan mengira jika badai telah usai. Berlindung karena gelombang badai bisa saja membunuhmu," ujar Scott Sebagaimana dinukil Daily Mail.