Riauaktual.com - uncak haji sudah berlalu. Namun, ada yang berbeda. Jamarat, tempat pelemparan Ula Wustha Aqobah tetap terang benderang ketika siang hari.
Sebagaimana dikutip dari kezone, salah satu lokasi wajib haji yang kerap disebut 'Istana atau Hotel Setan' terus menerus terang meski di siang hari. Sekira jutaan lampu di langit-langit bangunan tiga lantai itu dibiarkan menyala. Sehingga dari kejauhan terlihat terang meski siang hari. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya di malam hari?
Menurut Pelaksana Tugas bidang Perumahan Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Zaini bin Hajiabdulhanan Zaini, Istana Setan tersebut memang dibiarkan terang benderang oleh Pemerintah Kota Makkah.
Dia menjelaskan, ada dua alasan kenapa lampu tetap menyala. "Pertama, menghindari kejadian atau kejahatan termasuk kejahatan seksual di lokasi tersebut," ujarnya, Sabtu (9/9/2017).
Alasan yang kedua adalah salah satu lokasi sakral ini dijaga ketat oleh Kerajaan Arab Saudi. Sehingga penjagaannya maksimal. Jangan harap bisa memasuki Jamarat meski puncak haji berlalu. Polisi Arab Saudi dengan kendaraan khusus kerap lalu lalang di lokasi tersebut.
Jamarat merupakan tempat ritual pelemparan batu sekaligus saksi sejarah pada masa Nabi Ibrahim. Sepupu sekaligus sahabat Nabi Muhammad SAW, Ibnu Abbas Radhiyallallahu’anhuma mengisahkan sebuah cerita.
Ketika Ibrahim kekasih Allah melakukan ibadah haji, tiba-tiba iblis menampakkan diri di hadapan beliau di jumrah Aqobah. Lalu, Ibrahim melempari setan itu dengan tujuh kerikil, hingga iblis itu pun masuk ke tanah.
Iblis itu menampakkan dirinya kembali di jumrah yang kedua. Lalu, Ibrahim melempari setan itu kembali dengan tujuh kerikil, hingga iblis itupun masuk ke tanah. Iblis menampakkan dirinya kembali di jumrah ketiga. Lalu, Ibrahim pun melempari setan itu dengan tujuh kerikil, hingga iblis itu masuk ke tanah.
Arafah dan Musdalifah pun Benderang
Tidak hanya Mina. Tenda Arafah yang menjadi tempat bermalam dan puncak haji para jamaah juga kalau malam terang. Sekadar diketahui, Arafah dan Musdalifah di luar musim haji, jauh dari kehidupan manusia. Lokasi itu hanyalah gurun batu dan pasir sebesar kerikil.
"Di sana ada penjagaan khusus. Tetapi kalau siang hari lampu dimatikan. Hanya lampu di tenda yang menyala di malam hari. Begitu juga lampu penerangan jalan," ujarnya.
