Riauaktual.com - Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) dikagetkan dengan adanya 2 jamaah asal Surabaya yang membawa 2,5 kilogram (kg) jamu kuat serta rokok dalam jumlah yang cukup banyak. Jamaah yang termasuk kelompok terbang (kloter) pertama ini sebetulnya bukan pertama kalinya. Tahun-tahun sebelumnya juga ditemukan bawaan tidak biasa seperti jimat hingga rice cooker.
Setelah dibongkar tasnya, dua jamaah tersebut sempat ditahan selama 3 jam oleh otoritas Bandara Prince Mohammad bin Abdul Aziz, Arab Saudi. Setelah diinterogasi, 2 jamaah berinisial MA dan AA ini mengaku benda tersebut bukan miliknya. Melainkan milik jamaah Indonesia yang dititipkan kepadanya.
Mengomentari hal tersebut, Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat meminta jemaah berhati-hati membawa barang atau menerima titipan saat berhaji.
“Jamaah harus berhati-hati menerima barang titipan. Ada banyak barang kategori terlarang di bawa di Arab Saudi. Pernah juga ada jemaah membawa jimat dan jamu-jamu tertentu hingga ditahan oleh kepolisian setempat,” kata Arsyad di kantor Daker Bandara, Madinah, yang sebagaimana dikutip dari okezone Minggu(29/07/2017).
Sejak Jumat malam (28/07/2017) jemaah memang telah kembali kepada kloternya. Namun barang bawaan berupa jamu-jamu tersebut tetap ditahan dan tidak akan diserahkan kembali kepada jemaah oleh pihak imigrasi Arab Saudi.
Jemaah yang masih berada di Indonesia hendaknya tidak membawa barang-barang berupa jamu, rokok, dan barang lainnya dalam jumlah yang berlebihan.
Perlu diketahui bahwa membawa barang sejenis jimat merupakan larangan berat di Arab Saudi dan dapat disangkakan perilaku syirik.