Dara Air Meledak di Bandara SSK II Pekanbaru, Delapan Penumpang Tewas

Dara Air Meledak di Bandara SSK II Pekanbaru, Delapan Penumpang Tewas
Simulasi di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanba

PEKANBARU (RA) - Akibat mengalami landing gear problem (unlocked) sebelah kanan saat mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Dara Air B737-400 dengan nomor penerbangan DAR 128 tujuan Jakarta-Pekanbaru meledak dan terbakar. Naasnya lagi, delapan penumpang tewas saat kejadian, selebihnya mengalami luka bakar dan langsung dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit.

Peristiwa terjadi, hanyalah merupakan simulasi yang dilakukan oleh manajemen PT Angkasa Pura (AP) II Persero Selasa (18/12/2012) sekitar pukul 10.30 WIB. Dengan skenarionya, pada saat mendarat gear pesawat patah, lalu pesawat swing ke kanan sehingga mesin sebelah kanan menyentuh landasan yang menimbulkan percikan api dan kemudian meledak dan terbakar di area shoulder.

Untuk melakukan evakuasi pesawat yang terbakar, pihak Angkasa Pura II berkoordinasi melibatkan langsung operator perusahaan penerbangan yang bersangkutan, Basarnas, KKP, Rumah Sakit terdekat, CIQ, dan TNI AU Roesmin Nurjadin.

Api yang membakar badan pesawat langsung dipadamkan dengan busa yang disemprotkan langsung dari mobil pemadam kebakaran milik AP II. ''Jadi kegiatan ini kita lakukan adalah untuk memperkecil akibat yang akan timbul dari suatu keadaan darurat, khususnya dalam hal penyelamatan nyawa manusia dan mempertahankan kelancaran operasional penerbangan di Bandara SSK II,'' ujar Deputy Direktur Manajemen Keselamatan PT AP II kepada wartawan.

Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan ini adalah Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat (Airport Emengency Plan), dan penanggulangan keadaan darurat pesawat udara di Bandara SSK II merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan PT AP II selaku penyelanggara Bandara. ''Kejadian yang berkaitan dengan keadaan darurat pesawat udara dapat mengakibatkan kerugian, baik harta maupun jiwa yang datang tiba-tiba perlu selalu diwaspadai dan memerlukan SDM yang terampil,' tambahnya lagi.

Jadi disebutkannya lagi, efektifitas latihan penanggulangan keadaan darurat merupakan suatu proses pembelajaran, atau pembiasaan diri bagi personil dalam mengatasinya. ''Tentunya untuk dapat menciptakan koordinasi kerja yang baik, dan mantab antar unit fungsional PT AP II (Persero) SSKII dengan instansi terkait dalam penanggulangan keadaan darurat penerbangan,'' tegasnya.

Mengenai simulasi yang dilakukan dibutikan bahwa kerjasama yang baik dan koordinasi yang dilakukan haruslah terorganisir. terlihat dari ilustrasi proses awal. Bahwa, 10 menit sebelum mendarat di Bandara SSK II Pilot melaporkan kepada petugas Air Traffic Controller (ATC) yang bertugas di Aero Control Tower, menyebutkan bahwa pesawat mengalami gangguan landing gear problem sebelah kanan (right gear unlocked).

Lalu pilot meminta kepada petugas tower untuk melakukan fly pass di atas runway untuk check landing dan minta bantuan saat pedaratan. Petugas pun langsung meneruskan informasi ini ke unit rescue and fire fighting service (RFFS).

Segala sesuatu pun disiapkan sebagai tempat evakuasi bagi terjadinya korban. Termasuk tempat informasi bagi keluarga korban. ''Jadi semua dapat dilakukan dengan jika dikoordinasikan dengan baik, termasuk dalam meneruskan laporan dari pilot, baik ke RFFS dan ATS Junior sampai kepada pemberitahuan ke Dirjen perhubungan udara,'' tambah Plt General Manager, Yan Setiadi ST.

Liputan: Tim RA

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index