Riauaktual.com - Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono SIK mengaku sudah mendengar informasi adanya dugaan penjualan buku "siluman" yang terkesan dipaksakan ke sekolah-sekolah dasar di Bengkalis dengan harga Rp 500 ribu untuk dua buku (bukan satu buku,red).
Dan Kapolres menyebut, sudah memerintahkan Satuan Reskrim Polres Bengkalis untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut.
"Ya, saya sudah mendengar adanya informasi tentang adanya dugaan penjualan buku ke sekolah-sekolah dasar dengan harga yang ditenggarai tinggi. Saya sudah perintahkan anggota di Satreskrim untuk menelusuri informasi tersebut dengan mengumpulkan data ke lapangan," ungkap Kapolres kepada wartawan, Rabu sore kemarin.
Disampaikan Hadi Wicaksono lagi, untuk tahap awal penyelidikan akan dilakukan pengumpulan data atau ful paket dengan mengambil sample ke sekolah-sekolah. Untuk saat ini ujarnya, masih menggunakan azas praduga tak bersalah, karena statusnya masih dalam penyelidikan. Kalau memang ada unsure kesalahan dan tindak pidana, tentu statusnya bisa kita tingkatkan ke penyidikan.
"Intinya informasi yang beredar kita telusuri dahulu. Dengan melakukan pengecekan ke lapangan, tentu akan dapat disimpulkan nantinya, apakah dugaan itu betul atau tidak," tutur Kapolres.
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak kepala sekolah di Bengkalis mengaku dipaksa membeli buku siluman yang berjudul “Stop kekerasan Terhadap Anak” dengan harga Rp 500 ribu untuk dua buku oleh CV.Sukses Makmur yang beralamat di Balai Pungut kecamatan Pinggir.
Pembelian oleh sekolah tersebut diduga menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang tidak ada dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA). (put)
